Dokter Cabul Terancam Membusuk di Penjara

Jumat, 19 Januari 2018 – 22:36 WIB
DOKTER CABUL: Larry Nassar, mantan dokter tim gimnastik Amerika Serikat disidang atas tuduhan melecehkan ratusan atlet. Foto: CNN

jpnn.com, MICHIGAN - Hearing yang berlangsung di Ingham County Circuit Court, Kota Mason, Ingham County, Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS), itu diwarnai berbagai emosi. Kesal, marah, sedih, kecewa dan penyesalan.

Selama empat hari, sejak Selasa (16/1), pengadilan menggelar sidang kasus pelecehan seksual dengan terdakwa Larry Nassar, mantan dokter tim gimnastik AS. Satu per satu korban Nassar bersaksi.

BACA JUGA: Bejatnya Orang Tua Penyekap 13 Anak, Doyan Ngintip Juga

Mereka berdiri di podium yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari dokter cabul yang duduk di kursi terdakwa. Saking banyaknya korban, pengadilan menjadwalkan kesaksian sampai hari ini (19/1). Diperkirakan, jumlah korban Nassar mencapai lebih dari 100 orang.

Setelah korban terakhir memaparkan kejahatan Nassar, hakim pun akan langsung mengambil keputusan. Vonis berat menanti pria 54 tahun tersebut.

BACA JUGA: Orang Tua Sadis Sekap 13 Anak Kandung, Apa Motifnya?

”Saya bersaksi agar dunia tahu bahwa Anda pembohong besar. Semua tindakan medis yang Anda lakukan adalah murni pelecehan seksual,” tegas Kyle Stephens seperti dilansir Reuters.

Perempuan 29 tahun itu menjadi korban yang pertama bersaksi di hadapan hakim Rosemarie Aquilina dan para korban lainnya. Saat mengungkapkan kejahatan seksual yang dilakukan Nassar kepadanya, tangis Stephens pecah.

BACA JUGA: Israel Senang Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Dipangkas

Aquilina pun kemudian menenangkan gadis yang menerima perlakuan tidak senonoh dari Nassar sejak berusia enam tahun itu. Sang hakim berkali-kali mengatakan kepada Stephens bahwa apa yang dia lakukan sudah benar. Dia berusaha membesarkan hati korban yang berasal dari Kota Holt tersebut.

”Itu semua bukan salah Anda. Satu-satunya yang salah adalah terdakwa,” kata Aquilina.

Hampir sama dengan hearing hari pertama, Nassar hanya menunduk selama kejahatannya diungkap saksi satu per satu kemarin. Berkali-kali dia menutupi wajahnya dengan tangan atau meletakkan tangannya di atas kepala.

Dia juga lebih banyak memejamkan mata selama para korban bersaksi. Dia juga selalu menghindari kontak mata dengan para saksi dengan memalingkan wajahnya ke kanan atau ke kiri.

Gerak-gerik Nassar itu membuat Thomas Brennan naik pitam. Pria yang berprofesi pelatih tim gimnastik muda AS itu mengumpat saat mendampingi Gwen Anderson, salah seorang korban, di podium. ”Pergilah ke neraka!” serunya sambil menatap tajam ke arah Nassar yang tertunduk.

”Saya tidak bisa berhenti merasa bersalah. Sebab, atas rekomendasi saya, sekitar 100 atlet muda yang mengalami cedera datang kepadanya,” ungkap Brennan sebagaimana dilansir New York Post.

Sebagian besar atlet muda itu lantas menjadi korban pelecehan seksual Nassar di klinik Michigan State University (MSU). Kemarin Aquilina pun meminta Brennan berhenti menyalahkan diri.

Dalam sidang November, Nassar mengaku telah melakukan kejahatan seksual kepada 10 gadis di bawah umur. Karena hanya mengakui kejahatannya terhadap 10 korban, pengadilan pun lantas mempersilakan para korban yang lain angkat bicara.

Selain para korban, ada pula ibu yang mewakili sang anak untuk bersaksi. Sebab, si anak yang lantas depresi setelah mengalami pelecehan seksual di klinik Nassar telah tiada.

”Semua ini gara-gara dia,” kata Donna Markham sambil menunjuk Nassar. Putrinya, Chelsey, bunuh diri pada 2009 karena sangat tertekan setelah dilecehkan Nassar. Sebelum bunuh diri, Chelsey juga sempat kecanduan narkoba.

Nassar yang mengaku melakukan pelecehan seksual sejak 1998 sampai 2015 itu tidak selalu beraksi tanpa sepengetahuan orang tua korban. Dia sempat beberapa kali beraksi saat ada orang tua korban di ruangan yang sama. Namun, orang tua tidak menyadari bahwa tindakan medis yang dilakukan Nassar itu adalah pelecehan.

Dari kesaksian para korban, modus yang digunakan Nassar tiap kali beraksi sebenarnya hampir sama. Yakni, meredakan nyeri lewat terapi pelvic floor (area di sekitar alat genital). Lewat dalih itu, dia bisa bebas mengeksplorasi alat genital korban dengan tangan.

Kemarin Aquilina berjanji menjatuhkan vonis berat. ”Dia akan mati di penjara. Hakim selanjutnya yang harus dia hadapi adalah Tuhan,” tandasnya. (hep/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger! 28 Model Pria Mengaku Dilecehkan Fotografer Ternama


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler