jpnn.com - JAKARTA - Tak mau kejadian beberapa musim haji tahun sebelumnya soal kesehatan sering dikeluhkan jemaah, Departemen Kesehatan terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi 210.000 jemaah calon haji Indonesia di Tanah SuciHal baru yang dilakukan ialah menyebar para dokter dan para medis di 20 sektor di Mekah dan Madinah
BACA JUGA: Perintah Mabes, Tembak Preman
”Kan sudah ada pada masing-masing kloter (kelompok terbang) itu dokter kloter
BACA JUGA: Jaksa Eksekutor Amrozi CS Ditentukan
Kalau ada rujukan dari dokter-dokter kloter bisa langsung dibawa ke dokter spesialis di sektorBACA JUGA: Anggaran KPU Terpangkas Rp600 M
Dijelaskannya, setiap dokter kloter sudah diberikan uang untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi dokter sektor”Jadi tidak adalagi alasan tak ada pulsa, karena uang untuk pulsa itu sudah diberikan dimukaBegitu juga soal ambulance, bila mereka butuh tinggal panggil saja, baik di Mekah maupun di Madinah,” paparnya
Mekanismenya, lanjut Muhadir, setiap jemaah yang membutuhkan pelayanan kesehatan atau ada jemaah yang melihat jemaah lain membutuhkan pelayanan kesehatan tak perlu ragu untuk menghubungi dokter kloter”Nomor kontak dokter sektor itu sudah dipegang oleh dokter kloter masing-masingDokter kloter kan selalu bersama jemaahUntuk itu, bila sedang di pemondokan, dokter kloter tak boleh hanya tidur-tiduran di kamar, melainkan harus mengontrol seluruh jemaah yang menjadi tanggung jawab dia,” cetusnya
Selain dokter kloter di pemondokan, sebanyak 25 dokter dan paramedis tergabung dalam Brigade Siaga Bencana (BSB)Mereka beroperasi selama 24 jam di sekitar masjidil haramLebih konsentrasi di waktu Zuhur hingga Isya.
”Ada kebiasaan jemaah kita itu kalau sudah sholat Zuhur terus berada di sekitar masjidil haram hingga Magrib dan IsyaNah, saat itu dokter kloter tak terjangkau semua, makanya disiapkan dokter dan perawat mobile yang siap memberikan bantuan kepada seluruh jemaah, misalnya ada jemaah kita yang terjatuh atau butuh pelayanan kesehatanMereka sifatnya pro aktif, tugas mereka 24 jam,” bebernya.
Pelayanan terbaik untuk jemaah haji ini, kata Muhadir, merupakan komitmen Depkes dibawah pimpinan Menkes Dr Siti Fadilah Supari untuk memperbaiki pelayanan kepada jemaah
”Bukan hanya di Tanah Suci, di Indonesia kita juga menyediakan Siskohatkes Itu mulai aktif 5 Nopember dihari pemberangkatan jemaah pertama kali ke Tanah SuciDisana juga disediakan layanan online 24 jamBesok nomor onlinenya baru diberikan dan diaktifkan setelah pemberangkatan pertama Seluruh keluarga yang ingin tahu kondisi jemaah di Tanah Suci bisa mengakses atau menghubungi petugas yang jaga 24 jam,” bebernya
Selain itu, kata Muhadir, dirinya akan bekerjasama dengan Kepala Humas Lili Sulistyowati untuk menjadwalkan setiap seminggu sekali jumpa pers dengan wartawan”Kalau informasi setiap hari bisa didatangi ke posko kami di Jl Percetakan Negara No 29 JakartaItu bisa informasi soal jemaah yang sakit, meninggal, termasuk yang dirawatTapi untuk konference press nanti setiap minggu akan kami adakan,” tukasnya
Sebelumnya, Menkes Siti Fadilah Supari melalui jubirnya Lili Sulistyowati mengutarakan, Depkes mengikutsertakan 1.600 petugas kesehatan Indonesia terdiri dari dokter dan perawat yang bersama jemaah haji dari tanah airSelain BSB, juga ada 50 tenaga kesehatan secara mobile (bergerak) tak hanya di dekat masjidil haram tapi juga di rute-rute perjalanan jemaah
”Sasaran Makanya jemaah haji Indonesia yang memiliki risiko tinggi sudah diberi tanda oleh Depkes dengan memberikan rompi khusus,” kata dia
Penyakit risiko tinggi itu, lanjut Lili, antara lain penyakit jantung, ginjal, pembuluh darah, dan hipertensi”Kalau penyakit biasa, seperti pusing, diare, batuk, dan flu, atau penyakit tanpa resep sebelum berangkat ke Tanah Suci pun seluruh jemaah sudah disangoni (diberi) obat ituSelain persediaan Depkes sendiri sudah standby disana,” paparnya.(gus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPM Daerah Naik, Pemerintah Tambah DAU
Redaktur : Tim Redaksi