Dokter RSUD Mogok Lantaran Setahun Tak Terima Insentif Jasa Medis

Selasa, 15 Agustus 2017 – 01:35 WIB
Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, BATAM - Para dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah mogok kerja, Senin (14/8) pagi.

Mereka menuntut insentif jasa medis mereka yang menunggak setahun belakangan ini agar segera dibayar.

BACA JUGA: Kesempatan Langka! Ada Program SIM Gratis Selama Agustus, Ini Syaratnya

Pantauan di lokasi rumah sakit, pelayanan medis yang paling terganggu di poli rawat jalan.

Pasien yang ingin mengontrol ataupun berobat di poli rawat jalan tak bisa sebab dokter di poli rawat jalan semuanya mogok kerja.

BACA JUGA: Kemenpupera Protes, Kontraktor Akhirnya Bersedia Ubah Desain Fly Over Ini

Pasien yang membutuhkan pelayanan cepat harus balik kanan dan harus mencari dokter praktek lainnya.

Ini seperti yang dialami Nina, 35 warga Kaveling Lama, Sagulung. Keinginanya untuk mengobati telinganya di poli THT tak bisa sebab poli rawat jalan tersebut tutup.

BACA JUGA: Parah, Dua Camat Bergantian Tilap Uang Negara, Jaksa pun Ungkap Modusnya...

"Iya tak buka katanya. Dokter tak ada makanya ini mau cari ke rumah sakit lain," ujar Nina.

Aksi para dokter tersebut dibenarkan Direktur RSUD Embung Fatimah Batam dr Gunawan Budi Santosa.

"Bukan mogok, ini hanya tak masuk pagi tadi saja. (Dokter) Lagi ada sedikit penyampaian aspirasi saja. Ini sudah normal kembali. Semua pelayanan medis sudah kembali normal," ujar Budi seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

dr Apri Hidayat perwakilan dari dokter di RSUD menuturkan, aksi tersebut merupakan bentuk protes dari para dokter yang ada di RSUD terkait remunirasi atau insentif jasa medis yang sudah menunggak hampir setahun ini. Besaran tunggakan insentif itu secara umum mencapai Rp 2 miliar rupiah.

"Bukan mogok kerja sebenarnya, ini kami hanya minta waktu sebentar agar hak kami ini segera dijelaskan. Sudah hampir setahun jasa medis kami tak dibayar," ujar Apri, kemari.

Aksi protes para dokter itu langsung ditanggapi wakil wali kota Batam Amsakar Achmad. Amsakar yang datang bersama Dekretaris Daerah (Sekda) Pemko Batam Jefridin langsung mengajak para dokter tersebut untuk berdialog di ruangan komite medik RSUD.

Usai pertemuan kepada wartawan, Amsakar membenarkan jika aksi mogok para dokter itu terkait hak jasa medis para dokter yang belum dibayar. "Uang jasa medis rekan-rekan dokter ini belum dibayar. Kami sudah sama-sama menguraikan masalah ini dan hasilnya ternyata ada dua faktor," ujar Amsakar.(eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Tetangga Sering Bercelana Pendek, Pria Ini Menyelinap ke Kamar Dini Hari


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler