jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) meluncurkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM Expo pada Senin (29/4/2024).
Ini sebagai salah satu bentuk komitmen konkret penyelenggaraan program MBKM untuk eksplorasi ilmu oleh para civitas academica UT, khususnya mahasiswa.
BACA JUGA: Universitas Terbuka Tidak Ikut Program Magang Ferienjob di Jerman, Ini Faktanya
Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., dalam arahannya menyampaikan MBKM Expo memiliki tujuan sebagai sarana sosialisasi dan wadah dalam mendiseminasikan hasil karya mahasiswa yang akan berdampak pada peningkatan partisipasi mahasiswa dalam program MBKM.
"Program MBKM Expo 2024 merupakan bagian dari program equity (enhancing quality education for international university recognition) dengan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diterima UT sebagai PTNBH atau perguruan tinggi negeri berbadan hukum)," terang Prof. Ojat.
BACA JUGA: Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf
Sementara itu, Ketua Program MBKM UT Dr. Kartono, S.Pd., M.Si., melaporkan tema yang diangkat pada MBKM Expo Universitas Terbuka adalah “Eksplorasi Ilmu Tanpa Batas."
Tema ini diangkat mengingat program MBKM merupakan program yang sangat sesuai untuk mahasiswa dalam rangka mengeksplorasi ilmu sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang ada dalam dirinya guna menunjang karier di masa mendatang.
BACA JUGA: Universitas Terbuka Kucurkan Dana Riset & PkM Rp 37,1 Miliar, Paling Beda dari 21 PTNBH
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Terbuka, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., saat membuka MBKM Expo menyampaikan dua hal penting. Pertama, UT terus menggemakan program MBKM, meskipun hal tersebut tidak mudah karena beragamnya karakteristik mahasiswa UT.
"Kami terus mengimbau mahasiswa untuk ikut MBKM, salah satunyanya lewat MBKM Expo ini," ujarnya.
Namun, lanjutnya, hal tersebut tidaklah mudah. Itu sebabnya mahasiswa UT yang ikut program MBKM baru 21 ribuan dari target 50 ribu.
Kedua, jumlah mahasiswa UT yang aktif sekitar 560 ribu tersebar di seluruh Indonesia hingga kej luar negeri. Dari jumlah tersebut sebanyak 70 persen mahasiswanya berusia di bawah 30 tahun.
Para mahasiswa ini rata-rata bekerja, sehingga jadi pilihan berat bagi mereka ketika disodorkan mengikuti MBKM.
"Memang baru 21 ribu mahasiswa UT yang ikut MBKM karena bisa mengatur jam kerja dan kuliahnya," ucapnya.
UT, tambahnya sangat berharap mahasiswanya ikut program MBKM karena bisa menjadi nilai tambah. Untuk memudahkan mahasiswa, UT menyediakan portal MBKM yang hari ini (29/4) di soft launching.
Yunus mengharapkan dengan adanya portal MBKM UT bisa memberikan pemahaman dan informasi secara utuh kepada mahasiswa mengenai program MBKM, sehingga ke depannya bisa memudahkan serta meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam program MBKM
Lebih lanjut kebijakan MBKM bertujuan meningkatkan kompetensi lulusan, baik softskill maupun hardskill agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan.zaman, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul, tangguh, dan berkepribadian.
Terdapat berbagai jenis program MBKM di antaranya adalah Magang dan.Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kampus Mengajar, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Membangun Desa (KKN Tematik), Proyek Kemanusiaan, Riset atau Penelitian, dan Kewirausahaan.
Universitas Terbuka mengimplementasikan program MBKM sejak tahun 2020. Yunus berharap dengan adanya sharing session mahasiswa alumni dari setiap program MBKM dapat memantik semangat dan motivasi mahasiswa lainnya,.sehingga tergugah serta berpartisipasi dalam program tersebut sesuai minat maupun bakatnya.
Lebih lanjut dikatakan dengan terselenggaranya MBKM Expo ini harapannya akan menjadi pemantik positif bagi mahasiswa UT, terutama yang belum berpartisipasi dalam kegiatan MBKM.
Melalui penyelenggaraan program MBKM, tambahnya, UT mampu menjadi katalis positif untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
"Di samping menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian dalam upaya meningkatkan daya saing SDM Indonesia," pungkas Mohamad Yunus. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad