Dongkrak Literasi Masyarakat, Bahan Bacaan Harus Kekinian 

Rabu, 25 Mei 2022 – 23:26 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dalam live talk show. Foto dokumentasi Perpusnas RI

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan literasi digital yang digalang Perpustakaan Nasional akhir-akhir ini diharapkan bisa menembus segala lapisan masyarakat.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, penguatan literasi harus diyakini bisa menjadi daya ungkit pemulihan ekonomi di tengah kondisi pandemi. 

BACA JUGA: Dukung Presidensi G20, Perpusnas Terbitkan Buku 150 Penulis dari Jawa hingga Papua

“Bahan bacaan saat ini sudah harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kekinian,” jelas Syarif Bando pada live Talk Show, Rabu, (25/5).

Syarif Bando melanjutkan literasi digital merupakan kebutuhan penting. Urgensinya bukan hanya sebagai pusat data dan informasi, tetapi juga bergerak maju mencapai lima tingkatan literasi. 

BACA JUGA: 8 Gebrakan Perpusnas Untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional

Selain kemampuan baca, tulis dan hitung, gerakan literasi juga harus menyediakan akses terhadap bahan bacaan yang makin luas. Lanjutnya, literasi harus mencapai tahapan memahami semua yang tersirat dan tersurat, lalu bisa melakukan inovasi pada produk yang sudah ada. 

Kemudian pada level puncak, yaitu literasi mampu membawa masyarakat sampai pada tingkatan bisa menciptakan barang dan jasa secara mandiri.

BACA JUGA: Ketua Komisi X: Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Tetap Layak Mendapat Apresiasi

"Masyarakat di negara-negara maju tidak lagi bicara kegemaran membaca dan akses pada buku. Mereka sudah menciptakan teknologi baru yang mendunia," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menyebutkan, media literasi akan selalu mengikuti zamannya. Dulu, literasi menggunakan media kulit hewan hingga lempeng batu misalnya, zaman kemudian jauh membawa literasi dalam bentuk buku.

Kini, internet menjadi kebutuhan wajib masyarakat. Maka, gerakan literasi haruslah ada di dalamnya agar perpustakaan selalu relevan di mata publik. Salah satunya adalah literasi melalui audio.

"Perpusnas sudah melakukan ini sejak lama. Dengan digitalisasi konten, bahkan mendorong perluasan jejaringnya ke seluruh unit perpustakaan daerah-daerah," kata Syaiful Huda.

Mendukung pentingnya gerakan literasi digital ini, Syaiful Huda memberi dukungan bagi usaha Perpusnas dalam usaha mencerdaskan anak bangsa ini.

Syaiful Huda menginginkan gerakan literasi sebagai usaha kolaboratif lintas sektor, termasuk kementerian dan lembaga dari pusat sampai desa.

Pihaknya juga selama ini selalu mengafirmasi agar Perpusnas mendapatkan porsi budgeting yang memadai, untuk melaksanakan mandatori Presiden terkait penyiapan SDM Indonesia unggul. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Hepatitis Akut Meluas, Kemendikbudristek Perlu Antisipasi


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler