jpnn.com, BANDUNG - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta kepada pemangku kebijakan di daerah khususnya Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk dapat mengaktifkan kembali posko COVID-19 di seluruh Kabupaten/Kota.
Permintaan itu disampaikan Doni Monardo dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus aktif COVID-19 pada pergantian tahun baru 2021.
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Edarkan Surat Larangan Tahun Baruan
Kepala Satgas COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Markas Kodam Siliwangi, Bandung, Senin (28/12). Foto: humas BNPB/Satgas COVID-19.
BACA JUGA: Made Budiarka Sudah Ditangkap, Dia Jago Merayu, Korbannya Lumayan Banyak
Demikian disampaikan Doni Monardo saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 yang dihadiri oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri, Ketua DPRD Provinsi Jabar Taufik Hidayat.
"Menjelang tahun baru, mungkin diaktifkan kembali posko-posko di seluruh kabupaten/kota," pinta Doni pada acara yang dihadiri jajaran Pemprov Jabar di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, Senin (28/12).
BACA JUGA: Hendropriyono Sebut Dua Organisasi Dokter ini Menyesatkan Masyarakat
Perwira tinggi TNI kelahiran Cimahi, 10 Mei 1963 itu mengatakan, posko tersebut nantinya dapat diisi oleh sejumlah petugas gabungan seperti dari unsur TNI, Polri, BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan serta instansi terkait lainnya.
Dengan adanya posko itu, apabila terdapat informasi dari masyarakat mengenai adanya pelanggaran protokol kesehatan 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan, maka langsung dapat ditindak dan ditangani secara cepat.
Tak hanya itu, Doni juga mengatakan bahwa fungsi lain dari posko tersebut juga untuk melayani masyarakat dalam keadaan darurat kesehatan.
"Sehingga ketika ada informasi dari masyarakat itu segera bisa melakukan upaya untuk melakukan penertiban," imbuhnya.
Mantan Pangdam III/Siliwangi itu menyadari bahwa seiring berjalannya waktu terdapat kecenderungan yang timbul setelah Gugus Tugas beralih menjadi Satuan Tugas, sehingga hal itu membuat sebagian besar posko penanganan COVID-19 di daerah mulai ditinggalkan dan tidak aktif lagi.
Menurut Doni, kondisi itu dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti tingkat kelelahan para petugas maupun faktor kebutuhan dukungan logistik dan yang lainnya. Karena itu, dia meminta agar persoalan tersebut dapat menjadi catatan pemerintah daerah dan segenap unsur terkait untuk dicarikan solusinya.
"Ada kecenderungan setelah Gugus Tugas beralih ke Satgas, poskonya sudah mulai kosong. Mungkin karena kelelahan juga dukungan logistik. Jadi, mungkin ini menjadi catatan untuk Pangdam dan Kapolda agar mengaktifkan kembali posko-posko," jelas Doni.
Pada kesempatan itu, mantan Danjen Kopassus TNI AD tersebut memberikan dukungan berupa alat swab antigen sebanyak 20 ribu atau senilai Rp 1,9 miliar kepada Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Jabar yang diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Ridwan Kamil.
Adapun perkembangan kasus aktif COVID-19 di Jawa Barat per Senin (28/12) terjadi pertambahan kasus positif sebanyak 403 orang, sehingga total menjadi 79.993 kasus. Kemudian kasus sembuh bertambah 832 sehingga totalnya adalah 67.195 dan angka totalnya 1.157 orang.(fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam