Doooor! Dua Kaki Penjahat Kelas Kakap Tertembak

Minggu, 19 Agustus 2018 – 18:53 WIB
Jambret ditembak polisi. Foto: JPG

jpnn.com, SURABAYA - Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil membekuk Kuswanto, penjambret kelas kakap.

Dia merupakan anggota kelompok bandit yang kerap beraksi di Jalan Arjuno, Sawahan.

BACA JUGA: Pernah Terjerat Kasus Perkosaan dan Begal, Kini Jadi Jambret

Komplotan itu sempat membuat mahasiswi PENS-ITS, Lanisya Febriyani, menderita luka berat di bagian kepala setelah terjatuh dari motor lantaran tasnya dijambret.

Kuswanto ditangkap Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di kawasan Manukan, Sabtu dini hari. Penangkapan pria 24 tahun itu tak berjalan mulus.

BACA JUGA: Kapolres Perintahkan Tembak Jambret di Tempat

Para petugas harus berjibaku di antara gang sempit. Berkali-kali letusan senjata api terdengar.

Tetapi, tembakan peringatan itu tak dihiraukan tersangka. Kuswanto tetap melarikan diri.

BACA JUGA: Pertahankan Tas dari Jambret, Ibu Terjungkal dari Motor

Petugas akhirnya memilih jalan terakhir. Pistol diarahkan ke bagian kaki. Meletus dua kali. Kedua betis Kuswanto bolong.

''Sakit ya, biar kapok kamu nggak bisa jalan normal lagi," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran saat rilis di mapolrestabes.

Begitu tersungkur, Kuswanto langsung diinterogasi dua reserse. Sambil menangis, dia mengakui perbuatannya.

Pria asal Simo Gunung itu mengaku memang kerap menjambret di kawasan Sawahan.

''Pakai motor. Muter-muter aja," ujarnya saat ditanyai Sudamiran soal caranya mencari mangsa.

Berdasar hasil pemeriksaan, Kuswanto tak pernah bermain sendirian. Dia mencari mangsa bersama beberapa rekannya, tapi selalu bergantian.

Total ada tujuh lokasi penjambretan yang terlacak. Yakni, di Jalan Indragiri, Jalan Pakis, Jalan Arjuna, Jalan Petemon, Jalan Kedungdroro, Jalan Tidar, dan Jalan Indrapura.

Saat ditanya mengenai profil rekannya yang sering menjambret, dia menyebut nama Tata.

Kanitresmob Polrestabes Surabaya Iptu Bimasakti menyatakan, Kuswanto tidak terlibat langsung saat penjambretan Lanisya.

Namun, dia mengetahui aksi tersebut. Tata disebut-sebut sebagai pelakunya.

Nah, berdasar pengakuan tersebut, polisi mengantongi dua nama. Yakni, Tata dan Bonang.

Bonang disebut-sebut sebagai otak penjambretan oleh salah seorang rekannya yang ditangkap petugas Polsek Bubutan Juli lalu.

Bonang diduga sudah melarikan diri. Hal tersebut diketahui setelah polisi menganalisis tindakan Kuswanto pasca penjambretan Lanisya.

Rumahnya berada di Simo Gunung Kramat Timur. Lalu, dia kabur dan mencari tempat tinggal baru di Manukan Lor Gang II, Tandes.

''Kami monitor terus. Ada unit resmob dan unit jatanras yang bergerak," jelas Sudamiran.

Bimasakti menambahkan, saat Kuswanto berpindah tempat tinggal, kebiasaan buruknya tetap dibawa. Dia menjambret lagi.

Di kawasan Gadel Timur, Tandes. Malah aksinya lebih kejam. Dia diketahui menodongkan senjata tajam saat akan merampas barang korbannya. (mir/c7/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Ibu Stres Banyak Jambret Berkeliaran


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler