jpnn.com - JAKARTA – Aparat gabungan TNi dan Polri masih memburu kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyerang Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak.
Dalam operasi gabungan pada Jumat (1/1), aparat memang belum berhasil menangkap pelaku yang sudah teridentifikasi. Jajaran keamanan hanya mengamankan 471 peluru yang merupakan amunisi senapan AK-47 dan SS-1.
BACA JUGA: 8 Hal Ini Bisa Bikin Polri Lebih Top di 2016
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, ada tiga lokasi penemuan peluru. Yakni, posko tinjau di Kampung Weni Sinak, rumah salah tersangka penyerangan berinisial KM, dan rumah tersangka berinisial IM. ”Peluru itu sekarang sedang disita,” kata Badrodin kemarin (2/1).
Polri memastikan akan terus berupaya mengejar penyerang Mapolsek Sinak. Setiap hari tentu akan dilakukan operasi untuk menemukan para pelaku. ”Kami kejar terus,” papar jenderal bintang empat tersebut.
BACA JUGA: Berprestasi Tapi Masih Dibenci Masyarakat
Dia menjelaskan, seorang penyerang Mapolsek Sinak telah tertembak. Saat itu terjadi pengejaran disertai saling baku tembak.
”Saat pengejaran itu, salah satunya tertembak. Sayang, warga kemudian membakar penyerang mapolsek tersebut. Jadi, jasadnya tidak bisa dikenali,” tuturnya.
BACA JUGA: Kisah Jenderal Gatot Saat Mendamaikan Konflik Tanpa Senjata
Sementara itu, Komisioner Kompolnas M. Nasser mengatakan, penyerangan terhadap anggota Polri di Papua tersebut sudah berulang-ulang. Tentu motif serangan tersebut perlu diketahui. ”Ini perlu dipelajari,” paparnya.
Dengan mengetahui motif penyerangan, Polri tentu bisa melakukan analisis sehingga penyerangan tidak kembali terulang. ”Semua tentu berharap tidak ada lagi anggota Polri yang gugur,” tuturnya.
Sebelumnya Mapolsek Sinak diserang sejumlah orang. Tiga polisi tewas dalam kejadian tersebut. Penembakan itu terjadi beberapa saat sebelum Presiden Jokowi berkunjung ke Papua. (idr/c10/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda NTT: Ini Pesan Khusus Presiden Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi