jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Dua pencuri asal Sumatera Selatan (Sumsel), Syafarudin (55) dan Mamat (44) dibekuk anggota Tim Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandarlampung.
Dua pelaku beraksi dengan modus menggembosi ban kendaraan korbannya. Korban terakhir kedua pelaku adalah Ma, warga Kemiling, Bandarlampung.
BACA JUGA: Pak Kades Digerebek Warga, Eh...Celdam di Kolong Tempat Tidur
Saat itu korban baru mengambil uang dari sebuah bank di kawasan Telukbetung, Selasa (16/8).
Kedua tersangka mengikuti korban. Saat berhenti di traffic light, tersangka menusuk ban mobil korban dengan kunci letter T. Begitu korban memeriksa ban mobil, tersangka mengambil tas berisi uang tunai dan surat berharga.
BACA JUGA: Sangar! Hendak Ditangkap Berani Lawan Polisi, Oh...Ternyata Ramah
Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, polisi yang mendapat laporan kasus tersebut langsung melakukan penyelidikan.
Lalu diketahui tersangka sedang menunggu nasabah di depan sebuah bank di Jl. Raden Intan, Tanjungkarang Pusat.
BACA JUGA: Alamaaak! Mahasiswi Mengaku Dirampok, padahal...
Polisi bergerak dan berusaha mengamankan keduanya. Dalam penangkapan yang berlangsung Minggu (21/8), polisi menembak kaki keduanya.
”Saat hendak ditangkap, tersangka sempat menendang petugas yang mengejarnya. Mereka juga membuang kunci letter T yang digunakan untuk menggembosi ban kendaraan korban,” kata Dery seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group), hari ini (24/8).
Selain kedua tersangka, polisi mengamankan barang bukti kunci letter T, tas korban dan satu unit motor.
Berdasar hasil pemeriksaan, tersangka sudah dua kali beraksi di Lampung. Mereka berbagi peran. Ada yang bertugas sebagai pengendara dan mengawasi kondisi sekitar. Kemudian seorang menjadi eksekutor.
”Kami masih menyelidiki keterlibatan tersangka lain dalam kasus ini,” sebut Dery.
Syafarudin, salah seorang tersangka, mengaku baru sekali terlibat pencurian dengan modus menggembosi ban kendaraan. Hal ini terpaksa ia lakukan lantaran memerlukan uang.
’’Saya perlu uang untuk biaya berobat ibu di kampung. Dia kena kanker,” kata Syafarudin.
Residivis kasus curat di Palembang pada 2014 tersebut melanjutkan, sebelum beraksi, mereka berkeliling mencari calon korban. Begitu sampai di sebuah bank, mereka menunggu nasabah yang hendak keluar.
’’Mobilnya kami ikuti. Begitu sampai lampu merah, ban kami tusuk. Terakhir, dapat tas yang berisi uang,” ujarnya. (cw4/c1/ais)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru SMA Dikeroyok, Ditikam, Innalillahi
Redaktur : Tim Redaksi