jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pindad Silmy Karim menyatakan, saat ini yang sudah membeli senjata buatan Pindad adalah Laos.
Bahkan, petembak Laos sudah pernah menggunakan senjata buatan Indonesia dalam ajang lomba tembak. Dalam perlombaan itu, mereka berhasil meraih medali emas.
BACA JUGA: Wow! Gara-gara Ini Dunia Melihat Kehebatan TNI AD
Menurut Silmy, cukup banyak senjata yang dibeli Laos dari PT Pindad. Namun, dia enggan menjelaskan jumlah senjata yang sudah dibeli dan sedang dipesan.
“Pesanannya cukup baik,” ungkapnya. Jumlah senjata yang dibeli merupakan rahasia perusahaan yang tidak bisa disampaikan ke publik.
BACA JUGA: Panen Protes Hukuman Mati lagi, Ini Reaksi Menkumham
Selain Laos, ada beberapa negara lain yang juga tertarik membeli produk Pindad. Silmy juga belum bisa membeberkan nama negara yang akan membeli senjata. Selain membeli senjata, mereka juga ingin membeli lisensi. Bahkan, ada negara yang ingin berinvestasi dengan membangun pabrik.
Hal itu bentuk kepercayaan dan pengakuan dunia terhadap senjata produk dalam negeri. Mereka sudah mengaku kualitas produk. Menurutnya, kualitas produk Pindad sudah dibuktikan dalam lomba.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Tifatul Gak Ngerti Hukum
Salah satunya AASAM. Jadi, pihaknya tidak hanya melakukan promosi, tapi juga member bukti nyata. Produk Pindad siap bersaing dengan senjata buatan negara lain.
Silmy menjelaskan, setelah ini pihaknya akan terus memproduksi dan mengembangkan senjata baru. Tidak lama lagi, lanjut dia, perusahaannya akan melaunching senjata baru di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Salah satunya senapan laras panjang. Dia masih merahasiakan jenis senjata yang akan diperkenalkan ke public. “Sekarang masih rahasia. Nanti akan kami buka ke publik,” paparnya.
Selain pistol, dan senapan, Pindad juga akan mengembangkan persenjataan lainnya. Selama ini, pihaknya juga dilibatkan dalam perawatan Tank Leopad, Arhanud, dan rudal. Kerjasama dengan TNI akan terus dibangun. Keberhasilan dalam lomba di Australia itu tidak hanya karena senjata yang digunakan.
Indonesia berhasil meraih juara, karena sejak awal TNI sudah menyiapkan petembak terbaik. Mereka sudah melakukan latihan dengan keras, sehingga menguasai dengan baik teknik menembah dan menggunakan senjata yang disiapkan.
Silmy menyatakan, Pindad tidak hanya mencari keuntungan, tapi yang paling utama adalah membangun pertahanan nasional. (lum/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Masih Kebingungan dengan Instruksi Presiden
Redaktur : Tim Redaksi