jpnn.com - PALAS - Mauli Nasution (41) roboh ditembak polisi. Sebuah peluru menembus tangan dan kaki kiri ketua tingkat kecamatan salah satu organisasi kepemudaan di Padang Lawas ini, Sabtu (2/5) sekira pukul 13.00 WIB.
Dia terpaksa ditembak karena berupaya melawan dan merampas senjata polisi saat hendak ditangkap.
BACA JUGA: Kenal Cowok Lewat Facebook, Siswi SMP Disekap 3 Hari
Kapolsek Barumun Tengah (Barteng) AKP Asmon Bufitra kepada Metro Tabagsel (grup JPNN), kemarin (3/5) menyebutkan, peristiwa itu terjadi di lokasi perkebunan sawit milik almarhum Bangun Harahap, di Desa Gunung Manaon, Kecamatan Barteng.
Awalnya, kata Asmon, pihaknya mendapat laporan dari warga tentang adanya bandar narkoba yang kerap bertransaksi di Desa Hadungdung Pintu Padang, Kecamatan Aek Nabara Barumun. Lantas, polisi menindaklanjutinya dengan terjun ke lokasi.
BACA JUGA: Ternyata Begini Repotnya Polisi Menangkap Maling Bisu dan Tuli
Saat berada di tengah jalan di lokasi perkebunan sawit itu, polisi melihat tersangka yang ciri-cirinya sama dengan yang disebutkan dalam laporan. Selanjutnya personil Sat Reskrim Polsek Barumun Tengah berusaha menyergap. Namun, pria yang tinggal di Desa Hadungdung, Kecamatan Aek Nabara Barumun, itu tak tinggal diam. Sadar ia akan ditangkap, Mauli pun naik ke sepedamotor dan tancap gas.
Aksi kejar-kejaran tak terelakkan. Namun itu tak berlangsung lama. Tak jauh dari lokasi atau Desa Hadungdung, polisi yang berjaga di lain tempat mencegatnya. Selanjutnya disuruh turun dari sepedamotor, Mauli tak melawan.
BACA JUGA: Gagal Gasak Tukang Ojek, Begal Tewas Dihajar Massa
Kemudian polisi menginterogasi dan menggeledahnya. Maksud awalnya mencari narkoba, namun saat melakukan penggeledahan, polisi menemukan senjata api terselip di pinggang Mauli.
“Lalu petugas kita meminta tersangka menyerahkannya sambil menodongkan senjata ke arah tersangka,” kata Asmon.
Ternyata, Mauli tak langsung patuh. Ia kemudian melawan dan berusaha merampas senpi polisi yang semula ditodongkan ke arahnya.
“Karena melawan, akhirnya petugas pun melepaskan tembakan. Sebutir peluru mengenai tangan kiri hingga tembus ke kaki kirinya.”
Setelah Mauli dilumpuhkan, barulah polisi berhasil menyita senpi rakitan jenis revolver berwarna siver yang berada di pinggangnya. “Senjata api itu dilengkapi empat butir peluru jenis FN,” ungkap Asmon.
Petugas juga turut mengamankan satu unit sepedamotor Yamaha Byson yang dikendarai tersangka. Untuk proses lebih lanjut, Mauli beserta barang bukti pun diserahkan ke Polres Tapsel.
Penangkapan terhadap Mauli ini pun sempat menghebohkan warga. Pasalnya dikabarkan, Mauli merupakan anak dari pengacara kondang Adnan Buyung Nasution. “Gak usah dibesar-besarkan, gak benar itu,” tukas Kapolsek.
Kapolres Tapsel AKBP Parluatan Siregar melalui Kasat Reskrim AKP Agus M Butar-butar yang dikonfirmasi soal penangkapan terhadap Mauli, juga membenarkan penangkapan tersebut.
“Iya, benar. Tersangka beserta barang bukti sudah kita amankan di kantor,” terang Agus. Ia juga menegaskan bahwa Mauli bukanlah anak dari pengacara kondang Adnan Buyung Nasution.
“Kalau disebut anak dari Adnan Buyung Nasution, itu tidak benar. Tidak ada kaitannya dengan Adnan Buyung Nasution ini,” tegasnya.
Sekedar diketahui, putra Adnan Buyung bernama Ardan Mauli Putra Nasution. Barangkali karena ada kemiripan nama, hingga tadi malam berhembus isu yang ditembak polisi itu putra pengacara kondang itu. (tan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis.... Pegawai Pertamina Tewas dengan Luka Tusukan di Leher
Redaktur : Tim Redaksi