jpnn.com, BANYUWANGI - Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong adanya penerbangan dari Bandara Banyuwangi - Ngurah Rai, Bali. Hal itu untuk mendukung paket wisata ke Banyuwangi untuk peserta Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
Untuk langkah awal, Menpar Arief meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan slot time untuk penerbangan langsung rute Banyuwangi-Bali.
BACA JUGA: Delegasi 10 Negara Akan Mendarat di Bandara Banyuwangi
”Ini ada misi khusus agar peserta pertemuan tahunan para ekonom dunia ini bisa berkunjung ke Banyuwangi dengan lebih mudah. Saya harap teman-teman di Kemenhub bisa menyediakan slot waktu di Denpasar,” kata Arief, seperti diberitakan Radar Banyuwangi (Jawa Pos Group).
Sekadar diketahui, Menpar Arief tengah mudik ke Banyuwangi. Kesempatan itu dia gunakan untuk melihat langsung progres pengembangan Bandara Banyuwangi. Bandara ini memang mendapat perhatian Menpar karena akan menjadi penunjang pertemuan IMF-World Bank di Bali.
BACA JUGA: Tentang Bandara Banyuwangi yang Berkembang Pesat
Arief pun berharap realisasi penerbangan Banyuwangi-Bali terlaksana Juli 2018. Sehingga, operasional penerbangan bisa benar-benar berjalan lancar saat acara IMF. Terkait maskapai penyedia rute, dirinya sudah bertemu dengan Nam Air, yang serius dalam pembukaan rute ini.
Kata Arief, Bandara Banyuwangi memiliki banyak slot luang, sedangkan di Bandara Internasional Ngurah Rai yang perlu diupayakan. ”Saya sudah bertemu Nam Air. Dan ini rencana akan kita dorong secepatnya ada penerbangan ini,” tambahnya.
BACA JUGA: Menpar: Tolong Beritakan, Surabaya Jauh dari Bali
Terpisah, Manajer NAM Air Banyuwangi I Gde Chrisna mengatakan, kendala pembukaan rute Banyuwangi-Bali saat ini adalah slot time di Bandara Ngurah Rai. NAM Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air berencana penerbangan ini akan dilayani dengan pesawat ATR 72-600 dan diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih luas.
Dijelaskan Chrisna, jadwal penerbangan Bali ke Banyuwangi pada sore hari atau sekitar pukul 18.00 WIB dan kembali ke Bali keesokan pagi. Jadwal yang disusun menyesuaikan trip wisatawan. Wisatawan mancanegara dari Bali bisa mengikuti penerbangan terakhir sore hari, lalu menuju puncak Ijen, dan bisa langsung kembali ke Bali keesokan pagi.
BACA JUGA: Tentang Bandara Banyuwangi yang Berkembang Pesat
”Untuk planning jamnya itu dari Denpasar sore hari atau malam hari. Jadi satu paket bisa one day tour ke Ijen,” kata Chrisna.
Dengan jadwal itu, pihaknya optimis okupansi penumpang akan sampai di angka 90 persen. ”Terbang dari Banyuwangi ke Bali bisa diisi pekerja. Sedangkan penerbangan sore dari Bali ke Banyuwangi diisi wisatawan yang menuju destinasi utama Banyuwangi, yakni Puncak Ijen,” katanya lagi.
Selain penambahan slot time maskapai, sejumlah perbaikan juga dilakukan di Bandara Banyuwangi, seperti penambahan luas apron menjadi 23.000 meter. Perluasan apron ini, juga diikuti pekerjaan penebalan runway (overlay) dari PCN 27 menjadi 56, pelebaran runway dari 30 meter menjadi 45 meter, penambahan luasan parkir 1.000 meter persegi. (afi/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpar: Asian Games Datangkan Devisa Rp 3 T
Redaktur & Reporter : Soetomo