jpnn.com - GORONTALO - Penurunan kucuran dana alokasi khusus (DAK) pada 2017 yang mencapai Rp 360 miliar bisa berdampak serius terhadap Gorontalo.
Bahkan, penurunan DAK ini akan memengaruhi pembangunan di Gorontalo.
BACA JUGA: Kualitas Infrastruktur Indonesia di Bawah Thailand dan Malaysia
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kpw Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Akhmad Kosasih mengatakan, pembangunan di Provinsi Gorontalo dominan dipengaruhi oleh dana pemerintah.
"Pemotongan anggaran pada 2017, saya kita itu akan langsung memerngaruhi pembangunan di daerah," katanya saat diwawancarai Gorontalo Post, kemarin (10/11).
BACA JUGA: Harga Gas Industri Lebih Murah Daripada Singapura dan Tiongkok
Ia menjelaskan, sebagai daerah yang bergantung pada dana pemerintah, pembangunan di Gorontalo akan lebih baik apabila kucuran dana dari pusat ke semakin meningkat.
"Kalau anggaran banyak, tentu pembangunan akan semakin baik," ujarnya.
BACA JUGA: Bermain Total Branding di Inggris
Meski begitu, Akhmad Kosasih memberikan solusi agar pemotongan DAK oleh pemerintah pusat itu tak begitu terasa di daerah.
Yakni dengan mendorong investasi masuk ke Gorontalo, memaksimalkan penerimaan PAD dan penggunaan anggaran yang ada.
"Langkah ini perlu dilakukan agar kekurangan DAK itu tertutupi dengan masuknya dana investasi dan PAD," jelasnya. (dan/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Syariah Andalkan Pembiayaan Properti
Redaktur : Tim Redaksi