Dorong Investigasi untuk Pastikan Penyadapan Telpon SBY

Senin, 18 November 2013 – 16:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Directorate Signals Defense (DSD) Australia dikabarkan telah menyadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan lingkaran dekatnya. Dari dokumen bocoran Edward Snowden yang dimuat sejumlah media di Australia itu, terungkap bahwa sejumlah nama yang disadap memang memiliki posisi penting.

Anggota Komisi I DPR Chandra Tirta Wijaya berharap aparat penegak hukum melakukan investigasi menyeluruh terkait kabar penyadapan itu. Hal itu dilakukan guna memastikan benar tidaknya penyadapan itu. "Kalau benar kami sangat mengecam keras perlakuan Australia yang melakukan penyadapan," kata Chandra kepada JPNN, Senin (18/11).

BACA JUGA: Indonesia Tarik Duta Besar Dari Australia

Selain itu, ia mendesak pemerintah melakukan langkah politik dan diplomasi yang keras terhadap Australia. "Paling kerasnya penarikan duta besar atau bentuk lain sesuai dengan kaidah diplomasi," ujar politikus Partai Amanat Nasional itu.

Seperti diketahui, DSD menulis daftar nama pejabat Indonesia yang disadap mulai semester kedua 2007, lengkap dengan merek handphone yang disadap. Misalnya, dari sejumlah nama pejabat tinggi, diketahui baru Boediono dan Dino Patti Djalal yang sudah menggunakan BlackBerry. Lainnya masih menggunakan Nokia yang kala itu begitu populer.

BACA JUGA: ForDIS Sulsel Dideklarasikan

Lantas siapa saja yang disadap DSD? Dalam laporan bertitel "IA Ladership Targets + Handsets" diketahui bahwa Presiden SBY ada di nomor pertama daftar sadapan. Selanjutnya ada nama Ibu Negara Kristiani Herawati atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Ani. Keduanya diketahui menggunakan gadget Nokia E90-1.

Nomor ketiga dalam daftar sadapan itu adalah Boediono dengan BlackBerry Bold 9000. Nomor empat dalam daftar sadapan adalah Jusuf Kalla dengan handphone Samsung SGH-Z370.

BACA JUGA: Polisi Boleh di Ruang Sidang MK, Massa Pendukung Dilarang Masuk

Kemudian nama Dino Patti Djalal yang kala itu menjadi Juru Bicara Kepresidenan untuk urusan luar negeri menempati urutan kelima. Dari dokumen DSD itu diketahui bahwa Dino menggunakan BlackBerry Bold 9000.

Di urutan keenam ada Andi Mallarangeng yang kala itu masih Juru Bicara Kepresidenan untuk dalam negeri. Pria yang belakangan jadi Menteri Pemuda dan Olahraga itu diketahui menggunakan handphone Nokia E71.

Sedangkan Hatta Rajasa yang kala itu menjadi Menteri Sekretaris Negara ada di nomor urut tujuh dalam daftar pejabat yang disadap DSD. Hatta menggunakan handphone Nokia E90-1.

Menteri Keuangan kala itu, Sri Mulyani juga masuk dalam daftar nama yang disadap. Berada di urutan kedelapan dalam daftar nama versi DSD, Sri Mulyani diketahui menggunakan handphone Nokia E90-1.

Selanjutnya Widodo AS yang kala itu menjadi Menkopolhukam masuk dalam daftar sadapan di urutan sembilan. Mantan Panglima TNI AL itu menggunakan handphone Nokie E66.

Sedangkan di urutan sepuluh daftar sadapan adalah Sofyan Djalil yang kala itu menjadi menteri BUMN. Sofyan diketahui menggunakan handphone Nokia E90-1.(gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Tak Nyaman Jadi Korban Penyadapan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler