Dorong Ponpes jadi Pusat Pelatihan Menuju Desa Mandiri

Senin, 09 Maret 2015 – 18:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar, menilai peran pondok pesantren dalam pembangunan tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi mengingat keberadaannya yang mayoritas di desa, membuat pesantren juga diyakini dapat mendukung terwujudnya desa mandiri.

Salah satunya dengan menjadikan pesantren menjadi pusat pelatihan dan pengembangan memersiapkan sumberdaya manusia (SDM), sehingga menjadi manusia yang siap pakai dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.

BACA JUGA: Wako Palembang dan Istri Terbukti Sogok Akil

“Mulai pada masa kemerdekaan sampai sekarang, pesantren selalu memiliki peranan dalam proses berbangsa dan bernegara. Sejak dulu pondok pesantren selalu memunyai program pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia untuk masyarakat di sekitar pesantren," ujarnya, Senin (9/3).

Demi mewujudkan wacana tersebut, Kementerian DPDTT kata Marwan, segera mengkaji keberadaan pesantren yang memiliki beberapa bidang khusus untuk dijadikan pusat pelatihan dan pengembangan SDM.

BACA JUGA: Tak Lanjut S3 Bikin Jonan Bersyukur

"Ya nanti kita akan kaji, beberapa pesantren yang mempunyai beberapa keunggulan khusus untuk kita jadikan sebagai pusat pelatihan dan bisa membantu mewujudkan Desa Mandiri di sekitar Pesantren," ujarnya.

Marwan mencontohkan seperti Pesantren Al-Ittifaq yang berdiri di pedalaman kaki Gunung Patuha, Bandung, Jawa Barat, memberi pelatihan agribisnis terhadap para santrinya. Pesantren di bawah asuhan KH Fuad Affandi tersebut bahkan berhasil memasok hasil pertanian ke supermarket dan ke pasar-pasar menengah di kota Jakarta, Bandung dan sekitarnya.

BACA JUGA: Orang Dekat BG Jabat Dirtipideksus, Polri: Semua Dapat Kesempatan

Dengan melibatkan sekitar 700 santri beserta 5 kelompok tani di Kecamatan Rancabali dan Kecamatan Ciwidey, koperasi Al-Ittifaq kini mewujud sebagai lembaga keagamaan yang mandiri. Para santri yang belajar pun tidak perlu membawa bekal untuk mengaji di pesantren tersebut.

"Jadi santri yang ada di sana tidak hanya belajar agama, tapi juga belajar wirausaha desa yang dikelola secara modern tanpa meninggalkan ciri khas lokal," ujarnya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Pengalaman soal Bencana, Wapres Diundang ke Jepang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler