jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, pemerintah tengah mendorong UMKM masuk pasar internasional.
Menurut dia, pemerintah saat ini mulai menjalin komunikasi dengan dua raksasa e-commerce dunia agar UMKM bisa berbisnis secara global.
BACA JUGA: Usai TikTok, Presiden AS Donald Trump Bersiap Sikat Alibaba?
"Kami sudah memulai pembicaraan dengan Alibaba dan Amazon," Teten dalam program khusus GenPi.co yaitu Logis Dialog Bisnis yang diselenggarakan di kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Rabu (17/3).
Menurut dia, UMKM perlu didukung mengenai pengiriman barang, karena pemesan di Alibaba dan Amazon dari luar negeri.
BACA JUGA: Amazon Rilis Data Kebutuhan Pekerja 2025, Bidang Ini Butuh Ratusan Juta Orang
Misalnya, lanjut Teten, perusahaan penerbangan bisa memberikan keringanan biaya pengiriman barang, sehingga harga produk UMKM bisa bersaing.
"Kami juga perlu bantuan dari Garuda (maskapai penerbangan Garuda Indonesia-red), misalnya untuk keringanan pembiayaan pengiriman," ujar dia.
BACA JUGA: Kemenkop UKM Sebut Potensi Paket Pengadaan KUKM Capai Rp 478 Triliun
Selain itu, Teten mengaku, pemerintah juga terus mengajak pelaku usaha mikro bertransformasi dari bisnis konvensional menjadi daring.
Mengutip dari data Kemenkop UKM, hanya delapan juta UMKM yang terjun di bisnis daring per awal 2020.
Angka itu pun, kata Teten, didapat setelah pemerintah mendorong transformasi selama sepuluh tahun terakhir.
Kendati demikian, penetrasi UMKM ke pasar daring meningkat pesat pada 2021. Menurut Teten, sebanyak empat juta UMKM terjun di bisnis daring pada tahun ini.
"Sekarang sudah 12 juta. Hanya dalam waktu singkat, naik empat juta," ucap mantan Ketua Indonesia Corruption Watch (ICW) itu.
Pria Garut itu mengakui UMKM perlu transformasi bisnis ke ranah daring.
Saat ini, Teten menyebutkan, pandemi Covid-19 membuat bisnis konvensional sulit dilakukan, sementara itu penjualan sektor daring naik signifikan.
"Kami melihat digitalisasi keniscayaan. Tren penjualan online meningkat," ujar dia. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan