jpnn.com - MEDAN - Jajaran BNN pusat menembak mati seorang bandar narkoba dalam aksi penangkapan di kawasan Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Sumut, Selasa (18/10) malam.
Dari penangkapan tersebut, BNN dikabarkan menyita barang bukti 100 kg sabu-sabu.
BACA JUGA: Akhirnya.. Pembobol ATM 10 Kota Tertangkap Basah
Seperti diberitakan pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini melaporkan penangkapan itu dipimpin Brigjen Eko Danianto dan Kompol Satria dari BNN Pusat. Sedangkan barang bukti disita dari tiga tersangka yang diamankan bernama Abdul Manan (51), Irwan (33) dan inisial JUM.
Ketiganya berasal dari Aceh. Untuk bandar narkoba yang tewas merupakan inisial JUM. Kini mayat bandar yang tewas dibawa ke RS Bhyangkara Medan.
BACA JUGA: Penculik Bayi Terekam CCTV, Ternyata Begini Cara Pelaku Biar Tidak Ketahuan
Sebelumnya, ketiga jaringan narkoba itu ditangkap petugas di kawasan Jalan TB Simatupang/Pinang Baris Medan Sunggal, tepatnya di depan Komplek The Imperium.
Awalnya, tiga orang terduga bandar narkoba itu sedang mengendarai mobil Royota Rush warna hitam plat BK 1804 PK dari arah Binjai menuju Jalan TB Simatupang.
BACA JUGA: Ditabrak dari Belakang, Dilindas Truk Kuning, Kepala pun Remuk
Diduga, para pelaku itu telah diintai petugas BNN lantaran membawa seratusan narkoba jenis sabu-satu dan ribuan butir pil ekstasi.
Saat di lokasi kejadian, petugas melakukan penghentian laju kendaraan ketiga pelaku itu. Menyadari kalau telah dihentikan petugas, para pelaku kemudian mencoba melakukan perlawanan dan melarikan diri.
Melihat sasarannya mencoba melarikan diri dan melawan, petugas mencoba memberi tembakan peringatan. Namun, tembakan peringatan itu tidak diindahkan para pelaku.
Di situlah, seorang pelaku bernama Zum warga Aceh Tamiang kena tembak dibagian dada hingga tewas di tempat. Sedangkan dua pria lagi yang juga warga Aceh Tamiang berhasil diamankan.
Hingga berita ini dikirim, belum ada keterangan resmi dari pihak BNN Pusat. Pasalnya, saat di lokasi tidak seorang pun petugas yang mau berkomentar.
Kapolsek Medan Sunggal Kompol Daniel Marunduri ketika dikonfirmasi mengatakan, kalau pihaknya hanya melakukan pengamanan di lokasi saja.
“Berhubungan itu wilayah hukum kita, jadi kita mengamankan lokasi saja. Kalau soal penangkapan, tanya sama BNN saja,” ujar Daniel.(fir/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu 11 Nelayan WNA Dapat KTP Indonesia, PNS Ini Dibayar Mahal
Redaktur : Tim Redaksi