Dorrr! Peluru Tembus ke Dada

Sabtu, 29 Agustus 2015 – 13:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Petugas Resmob Polda Metro Jaya menembak Doni bin Kriah (29). Pentolan komplotan pelaku pencurian  motor yang tak segan menembak korbannya itu tewas dengan satu peluru bersarang di dada, Jumat dini hari (28/8). Dia didor lantaran berusaha kabur.

Kanit V Resmob Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen mengatakan, penembakan ini terpaksa dilakukan karena saat Doni sedang digiring ke sebuah tempat di kawasan Ciracas Jakarta Selatan untuk memberitahukan lokasi persembunyian rekan-rekannya sesama garong.

BACA JUGA: Ditinggal Istri Beribadah, Pria Muda Ini Perkosa dan Bunuh Siswi SMA di Rumahnya

Namun ketika di lokasi yang gelap Doni berusaha kabur dengan cara berlari cepat melompati parit meski tangannya sedang diborgol.

Tembakan peringatan tiga kali yang dilepaskan petugas ke udara tak digubrisnya. "Terpaksa ditembak ke daerah mematikan, dari punggung tembus ke dada," ujar Handik di Mapolda Metro Jaya, kemarin (28/8).

BACA JUGA: Inilah Modus Baru Penipuan, Pejabat jadi Sasaran

Doni sendiri sebelumnya ditangkap pada Kamis malam (27/8) di kamar kosnya di Jalan Kebon Angrek Fatmawati No.1A, Jakarta Selatan. Selain menangkap Doni, di kamar kos itu polisi juga menangkap anak buahnya yang bernama Suni Alamsah bin Melinting (32). "SU (Suni) ini ngakunya baru direkrut sebulan oleh DO," imbuh Handik.

Menurut Handik, keduanya adalah ‘anak didik’ Andreas Sofyan alias Lemos dan Juwandi yang merupakan gembong begal motor asal Lampung yang juga tewas ditembak polisi pada pertengahan April lalu.

BACA JUGA: Kenal di Facebook, Pacaran, Janji Dinikahi, Eh...Lapor Polisi

"Mereka ini kelompok curanmor asal Lampung, tersangka  mengaku sudah setahun terakhir ini mencuri motor yang diparkir pemiliknya di tempat sepi dan selalu beraksi malam hari," terang Handik.

Handik menegaskan, kawanan curanmor ini tergolong sadis setiap beraksi, karena mereka tak segan-segan menembak siapapun yang memergoki aksi mereka.

"Dalam kamus mereka, lebih baik membunuh daripada dibunuh. Sebab kalau aksi mereka dipergoki maka resikonya adalah dikormas massa, bahkan dibakar massa yang kalap. Dari pengakuan DO ini, setidaknya mereka sudah mencuri 50 motor dalam setahun terakhir ini," tambah dia.

Sedangkan atasan Handik, Plt Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, terakhir Doni cs beraksi di  Jalan Kebagusan Raya RT 11 / RW 05 Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin malam (10/8) lalu.

Saat itu Doni dan Suni sedang berusaha mencuri motor milik warga. Namun aksi mereka dipergoki seorang sopir bak mobil terbuka yang sedang mengangkut sayuran, Abdul Rahman (24).

Saat itu, ketika Abdul melihat Doni dan Suni sedang membuka paksa kunci kontak motor bebek warga, spontan Andul meneriaki mereka. Namun teriakannya langsung disambut dengan tembakan yang dilepaskan Doni ke arah Abdul yang tepat mengenai perutnya.

Begitu tertembak, Abdul langsung roboh berlumurah darah, beruntung nyawanya berhasil diselamatkan warga yang langsung membawanya ke RS Fatmawati. Sementara Doni dan Suni berhasil meloloskan diri hingga tertangkap dua hari lalu.

Menurut Eko, dalam penangkapan itu pihaknya menyita berbagai barang bukti dari kamar kos pelaku, diantaranya sepucuk pistol rakitan jenis Revolver berikut enam butir pelurunya kaliber 9 mm, dua batang kunci leter T dari baja berikut delapan anak kuncinya yang bisa digunakan untuk membuka paksa kunci kontak motor, satu unit motor, dan tiga ponsel.

"Tersangka yang masih hidup kami jerat dengan pasal 365 KUHP tentang curas dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara, pasal 2 ayat (1) UU Darurat tahun 1951 tentang kepemilikan senpi dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. Sedangkan dua rekan mereka yaitu penadah motor curian mereka yaitu B dan L masih kami kejar," pungkas dia. (ind/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengerikan, Pria Ditemukan Membusuk dengan Penuh Luka di Tubuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler