Dosen IPB Minta Pemerintah Perhatikan Sektor UMKM di Tengah Kebijakan PPKM

Selasa, 03 Agustus 2021 – 10:15 WIB
Dosen IPB Sofyan Sjaf. Foto: dokumen pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Sosiolog Pedesaan Institut Pertanian Bogor (IPB) University Sofyan Sjaf menyoroti kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4.

Menurutnya, kebijakan itu sangat berpengaruh bagi sumber ekonomi masyarakat, terutama di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

BACA JUGA: Resmikan Gedung CRC di Bogor, Menristekdikti Singgung Oknum Dosen IPB Terlibat Bom

"Jelas sangat berpengaruh dengan income (pendapatan) di masyarakat kita yang notabene ada UMKM," kata Sofyan saat dihubungi, Senin (2/8).

Dia mengatakan perpanjangan PPKM itu menjadi sulit bagi masyarakat yang bergerak di UMKM untuk meningkatkan roda ekonomi mereka.

BACA JUGA: PPKM Bikin Hotel dan Restoran di Puncak Bogor Terancam Bangkrut

Sebab, kata Sofyan, mereka tidak bisa lagi mendagangkan barang-barang jualannya mengingat harus mengikuti aturan dari pemerintah.

"Sekarang pembatasan skala itu menjadi penting," ujar Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IPB itu.

BACA JUGA: Genjot Pemulihan Ekonomi, Bea Cukai Menciptakan Program Revitalisasi Ekspor untuk UMKM

Tentunya, lanjut Sofyan, hal tersebut membuat banyak UMKM yang mengalami keluh kesah lantaran pendapatan mereka terus menurun.

"Yang tadinya omzetnya bisa Rp10 juta, sekarang turun, bahkan tidak ada setengahnya," bebernya.

Sehingga, kata dia, banyak masyarakat yang melakukan kritik kepada pemerintah. Namun di satu sisi, kebijakan PPKM dianggap paling tepat untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

"Kebijakan pemerintah saya kira tepat juga. Mereka membatasi mobilitas penduduk agar tidak terjadinya kontak fisik atau social distancing yang dikawal dengan baik," katanya.

Meski demikian, seharusnya bagi masyarakat yang terkena dampak diberikan ruang untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Namun, kata dia, fakta di lapangan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan karena ada kendala.

"Nah, ini problem. Kenapa? Karena indetifikasi mereka (pemerintah) itu tidak dilakukan real time," ungkapnya.

"Jadi, sudah saatnya kita bangun dan bangkit. Karena Covid-19 sangat memberikan arti buat kita," imbuhnya. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler