DPC PDIP Jaksel Gelar Pelatihan IKM, Peserta Dapat Buku Resep Warisan Soekarno

Minggu, 31 Oktober 2021 – 23:38 WIB
Chef Ghori dari Mariza Food yang memberi pelatihan pembuatan lemper ayam sambal kecombrang pada sekitar 100 peserta dalam acara pelatihan Industri Kecil Menengah (IKM) oleh DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan secara daring, Jumat (29/10/2021). Foto: ANTARA/HO DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan Yuke Yurike berharap pelatihan Industri Kecil Menengah (IKM) yang terus digulirkan kepada warga bisa membangkitkan ekonomi di tengah tekanan akibat pandemi COVID-19.

Yuke menilai UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia, khususnya di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sudah berlangsung hampir dua tahun.

BACA JUGA: Gelar Vaksinasi di Mal, PDIP Jaksel Rayakan Kebangkitan Ekonomi dan Pariwisata

"Karenanya, selain diberikan pelatihan dengan resep makanan nusantara milik Ir Soekarno (Mustika Rasa), warga juga nantinya akan mendapatkan pendampingan dan permodalan," kata Yuke di Jakarta, Minggu, pada acara pelatihan IKM bagi 100 warga Jakarta Selatan.

Karena bermanfaat, Yuke berharap pelatihan IKM yang dipromotori DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan tersebut dapat dilakukan berkesinambungan bekerja sama dengan pihak lain agar kegiatan ini semakin bermanfaat bagi masyarakat.

BACA JUGA: Gelar Turnamen Esports, DPC PDIP Jaksel Dekati Kaum Muda

"Semakin banyak pihak yang terlibat menumbuhkan IKM dan UMKM akan semakin bagus dalam membangkitkan perekonomian kita, khususnya industri rumah tangga," kata Yuke.

Pelatihan IKM ini sendiri, dipandu oleh Chef Ghori dari Mariza Food yang mempelajari resep masakan Nusantara dari buku Mustika Rasa warisan Presiden Soekarno.

BACA JUGA: Ketua DPD PDIP Tegaskan Keputusan Capres dan Cawapres di Tangan Bu Mega

Salah satunya yaitu lemper ayam sambal kecombrang, mulai dari petunjuk cara mengolah hingga mempelajari kandungan gizi dalam menu resep tersebut.

Peserta yang berjumlah sekitar 100 orang itu dibimbing bagaimana mengolah makanan bisa enak bergizi dan memiliki nilai ekonomis.

Para peserta juga diberikan buku bersejarah tersebut untuk terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Ketua panitia penyelenggara sekaligus Wakabid Pemuda Olahraga DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan Regina Vianney Ayunda menyebut bahwa para peserta yang hampir 98 persen itu terdiri dari ibu rumah tangga, akan terus didampingi agar benar-benar dapat mengimplementasikan makanan bergizi serta bernilai ekonomis.

"Selain itu, kami juga akan memberikan permodalan bagi para peserta yang benar-benar konsisten menjual menu dari resep makanan Mustika Rasa itu," ujarnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Eriko Sotarduga yang hadir dalam pelatihan, mengapresiasi kegiatan pelatihan UMKM tersebut.

Dia berharap peserta UMKM kuliner mendapat pelatihan manajemen bisnis agar lebih meningkat kualitas produk dan pengelolaannya.

Atau bagi yang baru memulai bisnisnya mendapatkan inspirasi serta jaringan yang sangat bermanfaat.

"Karena UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia," tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573 triliun.

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.

Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada.

Untuk menjawab tantangan itu, pemerintah menjalankan sejumlah program dukungan UMKM, di antaranya bantuan insentif dan pembiayaan melalui program PEN, Kredit Usaha Rakyat, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), digitalisasi pemasaran UMKM, penguatan wirausaha alumni Program Kartu Prakerja Melalui Pembiayaan KUR, dan termasuk strategi jangka panjang menaikkan kelas UMKM melalui UU Cipta Kerja.

Diketahui, dampak lain dari pandemi ini adalah pergeseran pola konsumsi barang dan jasa dari luar jaringan (offline) ke dalam jaringan (online), dengan adanya kenaikan trafik internet berkisar 15-20 persen.

Hal ini juga menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital.

Potensi digital ekonomi Indonesia juga masih terbuka lebar dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia dan penetrasi internet yang telah menjangkau 196,7 juta orang. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler