DPD Ingin Kopi Indonesia jadi Nomor 1 di Dunia

Rabu, 14 Maret 2018 – 23:19 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nono Sampono. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengatakan siap membantu untuk memfasilitasi dan mempromosikan kopi-kopi hasil kekayaan alam daerah di Indonesia pada setiap ajang di dalam maupun luar negeri. Menurut Nono, ini merupakan wujud perhatian DPD terhadap peningkatan usaha ekonomi rakyat daerah.

Berbicara dalam acara Ngopi Bareng Senator di gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/3), senator asal Maluku, itu mengatakan saat ini produksi kopi di Indonesia menempati peringkat ketiga terbesar di dunia.

BACA JUGA: Pilkada Serentak Harus Menjadi Momentum Perubahan

Hanya saja, menurut Nono, produksi kopi per hektare Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara utama penghasil kopi lainnya. Berdasar data statistik 2015, Indonesia memproduksi 741 kilogram biji robusta per hektare serta 808 kilogram biji arabika per hektare.

Namun, di Vietnam, bisa memproduksi 1.500 kilogram per hektare, sedangkan Brasil 2.000 kilogram per hektarenya.

BACA JUGA: Dubes Tantowi Pengin Kopi Indonesia Kondang di Negeri Kiwi

“Jika ditelisik dari sejarah panjang keberadaan, peranan dan pertumbuhan perkebunan kopi di Indonesia, harusnya Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dan daerah tropis yang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya kopi sehingga bisa menjadi pemasok kopi nomor satu di dunia," ungkap Nono.

Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu menambahkan di beberapa daerah, Indonesia memiliki cita rasa kopi yang sangat terkenal dan berkualitas di dunia. Yakni, kopi luwak yang dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia dan kopi Mandailing.

BACA JUGA: Zulhas Dinobatkan Jadi Bapak Pecinta Kopi Indonesia

"Karena itu, dengan kekhasan kualitas kopi di daerah-daerah yang kita miliki, yang tidak dipunyai oleh negara lain, semoga dapat dikemas lebih baik lagi dalam memajukan usaha di sektor kopi ini," kata Nono.

Dia menambahkan kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat bagi Indonesia, setelah minyak kelapa sawit, karet dan kakao.

Nono pun menjamin DPD sangat mendukung langkah para kepala daerah mengembangkan serta memperluas perkebunan kopi. Kemudian meremajakan perkebunan-perkebunan lama melalui program intensifikasi, serta membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kopi di daerah agar meningkatkan kualitas dan inovasi teknologi pengolahan seperti variasi rasa, dan kemasan.

“Sehingga kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat bersaing dengan kopi produksi perusahaan besar, dan kopi daerah menjadi pemain utama di pentas dunia," ujar Nono.

Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPD Ma’ruf Cahyono mengatakan berbagai langkah terus dilakukan dalam upaya meningkatkan potensi daerah. Termasuk produk kopi yang bisa menjadi unggulan setiap daerah di Indonesia.

Ma’ruf mengatakan daerah-daerah Indonesia memiliki produk kopi yang luar biasa. “Jadi ini merupakan ajang promosi bahwa Indonesia memiliki komoditas bagus yang bisa dicari dunia internasional,” kata Ma’ruf dalam acara yang dihadiri sejumlah senator, perwakilan kedutaan besar Kolombia untuk Indonesia serta sejumlah bupati, itu.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Targetkan Indonesia Penghasil Kopi Terbanyak di Dunia


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kopi   DPD RI   Nono Sampono  

Terpopuler