DPD Nilai Pemerintah Belum Transparan

Senin, 15 Februari 2010 – 16:55 WIB
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menilai pemerintah kurang transparan dalam hal perimbangan keuangan bagi hasil atau royalti yang diterima daerah, serta penyalurannya dalam APBNOleh karena itu, ke depan DPD akan mengejar masalah transparasi (kepada) daerah tersebut, karena jika tidak transparan dipastikan bakal merugikan daerah.

Hal itu dilontarkan oleh anggota Komite IV DPD RI bidang APBN, Pajak, BPK dan Lembaga Keuangan Mikro, Permana Sari

BACA JUGA: Hakim Agung Harus Bermoral

Ia menyebutkan, kadang-kadang keuangan yang sampai daerah tidak sesuai dengan royalti yang diberikan daerah ke pemerintah pusat
"Nah, kita tidak tahu berapa ke daerah, yang benar-benar jadi hak daerah," ujarnya, Senin (15/2).

Dikatakan Permana Sari, yang menjadi permasalahan sekarang adalah soal transparasi

BACA JUGA: Usulan Presiden Harus Dibatasi UU

Menurutnya, mestinya harus diketahui, dana (yang) diberikan ke pusat berapa dan kembali ke daerah itu berapa
"Royaltinya itu kan tidak transparan

BACA JUGA: DPR Mulai Uji Kelayakan Calon Hakim Agung

Kita (daerah) cuma menerima aja kan," tukasnya.

Permana pun menjelaskan, DPD akan mengadakan diskusi demi membahas bagi hasil migas, juga menyelipkan pembahasan mengenai perimbangan keuangan, karena hal itu menjadi masalah pokok di daerahHal ini penting katanya, karena saat ini DPD tidak bisa menghitung berapa yang seharusnya diterima daerah.

Walaupun sudah ditetapkan di APBN sekian, lanjut Permana, DPD pun tidak tahu menerimanya berapa lewat DAK dan DAU"Malah di Kaltim, mereka menghitung kekurangan, sisanya itu ke manaItu baru di Kaltim saja yang kami tahuMungkin saja daerah lain ada juga," katanya.

Permana pun menyebutkan, jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, akan sangat merugikan daerah karena pembangunan daerah tidak bisa tercapai tanpa didukung danaIa pun lantas menegaskan perlunya transparansi penerimaan serta perimbangan keuangan itu.

"Karena dalam lima tahun ini kita minta berapa, masih dirahasiakan, dengan alasan untuk menjaga keutuhan NKRI," ujar perempuan yang sebelumnya juga sudah menjadi anggota DPD itu, sambil menambahkan bahwa kewenangan DPD dalam hal ini hanya sebatas (memberi) pertimbangan.

"Tapi kita akan mengejar ke eksekutif, Menteri Keuangan, (juga) Mendagri," katanya lagi(rob/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Mengeluh Kekurangan Dana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler