DPO, Mahasiswa Pembunuh Sopir Go-Car Jarang ke Kampus

Sabtu, 31 Maret 2018 – 04:38 WIB
Tri Widyantoro. Foto: istimewa

jpnn.com, PALEMBANG - Wakil Rektor (WR) I Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof H Zainuddin Nawawi, mengaku kaget dengan keterlibatan oknum mahasiswanya dalam kasus perampokan yang menewaskan driver online Tri Widyantoro.

“Kalau identitasnya Ty, memang benar ada. Semester 2 prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,” ujar Zainuddin, tadi malam.

BACA JUGA: Pembunuh Sopir Go-Car Palembang Itu Sempat Coba Beraksi Lagi

Zainuddin mengaku mahasiswa tersebut tidak begitu berprestasi. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Ty juga cuma pas-pasan 2,62.

“Artinya tidak berprestasi,” tegas Zainuddin.

BACA JUGA: Mahasiswa Ini Ikut Rancang Perampokan Sopir Go-Car Palembang

Ty berasal dari wilayah Lalan, Musi Banyuasin (Muba). Hanya saja, pihaknya masih menunggu ekspose resmi dari pihak kepolisian.

“Kalau memang benar begitu nantinya, sudah pasti diberhentikan sebagai mahasiswa,” tegasnya.

BACA JUGA: Kronologi Pembunuhan Sadis Sopir Go-Car Palembang

Sedangkan Tri, sopir Go-Car yang hilang dan tulang belulangnya ditemukan, Jumat (30/3), masih terhitung keluarga Zainuddin.

“Kami memang terus memantau perkembangan lebih dari sebulan terakhir ini,” ungkapnya.

Dari teman kuliahnya diketahui kalau sejak dua bulan terakhir ini Ty jarang ikut perkuliahan.

“Dia di kampus Palembang. Kadang datang ke kampus, tapi sebatas nongkrong saja,” ujar pemuda itu.

Dia sendiri hanya sekadar kenal, tidak terlalu akrab dengan pribadi Ty. “Kalau dulu, dia (Ty) memang indekos di belakang Griya Agung. Tapi sekarang sudah pindah. Kalau tidak salah ke Kenten,” katanya.

Mahasiswa Unsri ini masih belum percaya 100 persen kalau rekan kuliahnya itu masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk kasus pembunuhan. “Apa iya, Kak? Padahal orangnya biasa-biasa saja,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Mulya Jaya (P5A), Predi, mengatakan, dirinya sempat mendapat informasi ada penggerebekan di desa tersebut.

“Tapi saya sudah cek ke Kadus (kepala dusun). Katanya, tidak ada Ty dan Poniman juga tidak ada. Kalau Bayu, memang ada warga kita. Tapi orangnya ada di sini,” tandasnya.

Disinggung soal Ty, Predi mengaku mengenal yang bersangkutan. Bahkan sangat kaget jika benar Ty terlibat. “Keseharian pendiam dan pergaulannya pun cukup baik. Sejak di Palembang, dia jarang pulang,” jelasnya,.

Sepengetahuan Predi, Ty tinggal di kawasan Kenten, dibelikan orang tuanya rumah di sana. Sementara Kades Sari Agung (P5 B), Supardi mengaku tidak ada penggerebekan atau informasi penggerebekan tersebut di desa mereka.

“Kalau nama-nama yang disebut rasanya tidak ada warga kami. Tapi untuk yang namanya Bayu, setahu saya itu warganya Pak Predi," tandasnya. Sedangkan Kades Sukajadi (P6) Warsum mengungkapkan, tidak ada warganya yang digerebek polisi. “Tak ada info itu, Mas. Tapi nanti saya cek," tukasnya.

Terpisah, Kades Muara Sungsang, H Jefri Marsuki, mengaku di wilayah desanya ada 11 parit. Namun memang hanya parit 6, yang sepi karena tidak ada pemukiman penduduk.

“Di ujung, paling ada beberapa pondok dari penjaga kebun. Tanaman jangka pendek, ada yang tanam jagung,” ujarnya.

Mengenai lokasi penemuan tulang korban itu, disebut Jefri di lahan milik H Arfa, warga Muara Telang. Pemiliknya juga jarang mengecek lahannya seluas 1,5 hektare, yang masih berupa semak dan gambut. ”Padahal hampir setiap malam, di atas jam 12 kami sering patroli siskamling. Kalau ada yang mencurigakan, kami tanya dan usir,” katanya.

Tapi, lanjut Jefri, mereka tidak terpantau ada yang buang mayat di parit 6. Baru tahu siang kemarin, dapat kabar ada tim dari polda yang akan mengevakuasi tulang-tulang korban perampokan. “Pelaku sepertinya sudah tahu kondisi di sini, tahu parit mana yang sepi, dan parit yang ada perumahan penduduk,” duganya.

Salah seorang pekebun, kebetulan melintas di lokasi evakuasi kerangka Tri, Jumat. Pria itu bernama Muh, pendatang asal Lampung.

“Saya baru sebulan di sini, berkebun jagung, jaga lahan orang. Saya tiap hari lewat sini kalau mau belanja ke luar, tapi tidak pernah cium bau bangkai atau apa. Kalau malam saya tidak pernah keluar, jaga pondok. Di sini masih banyak babi hutan dan biawak,” terangnya. (kur/tha/air/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jejak Pembunuh Sopir Go-Car Terendus dari Ponsel Korban


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler