jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nur Wahid menilai Kementerian Agama RI dan tim pengawas haji dari DPR, telah bekerja sigap. Indikasinya, menurut Hidayat, dalam hitungan jam bisa memastikan hanya ada satu pintu informasi tentang tragedi Mina.
“Saya pikir sinergi yang dibangun pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dengan Tim Pengawas Haji DPR sudah cepat dan sigap sehingga dalam hitungan jam usai musibah Mina terjadi, bisa menetapkan satu sumber informasi soal Mina itu,” kata Hidayat Nur Wahid, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (25/9).
BACA JUGA: Tiap Hari 3-5 Pesawat Asing Tak Berizin Melintas, Termasuk Tempur
Selain itu, Hidayat juga mengapresiasi pihak-pihak terkait yang telah membuat keputusan tentang melempar jumrah bagi jemaah haji Indonesia tidak dilakukan bersamaan pada saat jamaah haji dari berbagai negara lain.
“Indonesia sudah membuat keputusan, jamaah haji Indonesia lempar jumrah di hari pertama itu dilakukan di luar jam yang diperkirakan sangat padat, makanya dilakukan setelah pukul 13.00 ke atas,” ujar mantan Ketua MPR RI itu.
BACA JUGA: Ahli Sebut Gugatan Praperadilan PT VSI Janggal
Karena itu, Hidayat berharap Indonesia bisa berperan untuk menghadirkan solusi permasalahan haji.
“Saran saya, ada suatu upaya dari Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin untuk mengusulkan kesepakatan baru bersama Organisasi Konferensi Islam dalam rapat-rapat koordinasi yang akan digelar,” katanya.
BACA JUGA: UU Pemda Dinilai Merampas Otonomi Kabupaten dan Kota, Ini yang Mesti Dilakukan Jokowi
Ia mencontohkan, kesepakatan mengenai jumlah kuota haji di masing-masing negara. Indonesia, kata Hidayat, paling awal merintis itu dengan Arab Saudi.
“Regulasi baru yang mendesak untuk dibuat, soal waktu pelemparan jumrah itu,” katanya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Putusan MK tak Hambat Kerja Penegak Hukum
Redaktur : Tim Redaksi