DPR Belum Tentukan Sikap Soal Namru-2

Rabu, 18 Juni 2008 – 21:49 WIB

jpnn.com - JAKARTA  — Komisi I DPR RI belum memutuskan perlu tidaknya dilanjutkan  kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) terkait keberadaan Naval Medical Research Unit-2 (Namru-2) di Jakarta.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra kepada pers usai meninjau laboratorium Angkatan Laut AS itu, Rabu (18/6“Komisi I belum memutuskan soal itu

BACA JUGA: Terdakwa Damkar Disuruh Berbohong

Kita pelajari dulu apa manfaat yang dapat dipetik Indonesia dengan keberadaan laboratorium itu
Kalau ada manfaatnya, kerjasama perlu dilanjutkan, tapi kalau tidak, ya untuk apa?” tegas Yusron.

Seperti diketahui, kerjasama itu bermula dari permintaan Departemen Kesehatan (Depkes) Indonesia terhadap AS sekitar 40 tahun silam dalam usaha mengatasi penyakit malaria di tanah air.

Untuk memutuskan masalah ini, lanjut Yusron, selain melakukan peninjauan ke Namru-2 dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak, Komisi I juga bakal memanggil dan meminta keterangan dari Menkes Siti Fadilah Supari

BACA JUGA: Otda Persulit Distribusi Dokter

“Dengan cara itu, nantinya akan didapat keterangan yang akurat
Tidak adil memutuskan perlu  tidaknya kerjasama tanpa data,” tegas adik kandung Yusril Ihza Mahendra itu lagi.

Selain itu, lanjut Ketua DPP PBB tersebut, Komisi I juga menginginkan keberadaan Namru-2 bermanfaat secara keseluruhan bagi bangsa  Indonesia

BACA JUGA: Mantan Kadishut Riau Jadi Tersangka

"Keberedaan Namru-2 harus mengtungan secara nasional,” ucapnya.

Bila kerjasama dilanjutkan, tegas Yusron, Komisi I menginginkan kerjasam ini tidak lagi antara Depkes dengan Namru-2 melainkan dengan Departemen Pertahanan (Dephan) dan Mabes TNI sehingga terjadi kerjasama militer dengan militerWacana pengalihan kerjasama ini sudah muncul sejak kasus Namru-2 mencuat beberapa waktu lalu.

Ditanya tentang kekebalan diplomatik para petugas Namru-2, Yusron mengatakan, DPR berharap agar kekebalan itu tidak perlu untuk semua petugas Namru-2 tetapi cukup untuk kepala atau ketua dan wakilnya saja“Saya rasa tidak logis kalau kekebalan itu diberikan kepada seluruh staf Namru-2,” kata dia.

Namun, dari keterangan pihak Namru-2 kepada Komisi I DPR, lanjut anggota DPR dari dapil Bangka Belitung ini, masalah kekebalan diplomatik ini sedang dibicarakan.

Apa dalam kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga itu ditemukan keganjilan-keganjilan? Yusron dengan tegas menyatakan, tidak ada keganjilan atau hal-hal mencurigakan yang ditemukan“Memang tidak banyak yang didapat dari kunjungan singkat tersebut,” ungkapnya.

Ditanya, kenapa kerjasama itu belum diperpanjang atau diputuskan padahal kontraknya sudah habis pertengahan tahun 90-an, Yusron mengatakan, Deplu RI sudah mengirimkan surat kepada AS mengenai persoalan ini“Hanya saja, setelah habis kontrak, tugas Namru-2 diperpanjang melalui nota sajaKita mau diperpanjang, perpanjangan tersebut harus melalui perjanjian yang jelasKita minta setiap lima tahun perjanjian itu diperpaharui,” pungkas Yusron(eyd/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Usul SBY Copot Mendagri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler