DPR dan Kementan Komitmen Majukan Hortikultura di Maluku Utara

Rabu, 29 Desember 2021 – 21:15 WIB
Anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi Partai Golkar Alien Mus bersama Direktur Jenderal Hortikultura melakukan kunjungan kerja ke Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan pada Selasa (28/12). Foto: dok Kementan

jpnn.com, MALUKU UTARA - Anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi Partai Golkar Alien Mus bersama Direktur Jenderal Hortikultura melakukan kunjungan kerja ke Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan pada Selasa (28/12).

Alien Mus mengatakan komitmennya untuk memajukan sektor pertanian di provinsi Maluku Utara khususnya komoditas hortikultura.

BACA JUGA: Kementan Dorong Bawang Putih Lokal Masuk Pasar Konsumsi

Menurut dia, kota Ternate merupakan pintu gerbang utama Maluku Utara.

"Kuncinya adalah komunikasi dan kerja sama dari semua pihak terkait," kata legislator perempuan asal Maluku Utara tersebut dalam kunjungannya.

BACA JUGA: Petani Semringah Pasar Lelang Holtikultura Diluncurkan

Dia menambahkan, khusus Kota Ternate, problem utamanya ialah ketersediaan air dan pupuk organik, sangat dibutuhkan dukungan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).

Sementara di Tidore sudah berkembang pertanian hidroponik oleh para petani milenial, tetapi masih terbatas lahan dan modalnya.

BACA JUGA: Kementan Bakal Bangun 2.358 Kampung Holtikultura pada 2022 

"Kota Tidore Kepulauan merupakan salah satu sentra utama cabai, bawang merah, tomat, tanaman hias hingga sukun. Hal ini perlu dukungan pemda dan tentu saja Kementan agar ketergantungan pasokan dari daerah lain bisa dikurangi," ungkap dia.

Alien Mus juga meminta Kementan lebih banyak lagi memberikan bimbingan teknis kepada petani hortikultura.

"Bimtek sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, kapasitas dan kompetensi petani hortikultura di Maluku Utara, termasuk penjelasan mengenai program prioritas pemerintah", kata Alien Mus.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menyebut pihaknya sangat mendukung pengembangan hortikultura di Maluku Utara.

Prihasto mengatakan Ditjen Hortikultura memiliki 3 program unggulan yang meliputi produksi, hilirisasi dan pemasaran.

"Sisi produksi berupa pengembangan kampung hortikultura yaitu buah-buahan, sayuran, florikultura atau tanaman hias serta tanaman obat," kata dia.

"Luasannya 5-10 hektar per kampung atau desa. Hingga tahun 2022 nanti ditargetkan terbentuk lebih dari 3.000 kampung hortikultura," sambungnya.

Terkait program hilirisasi, Kementan mendorong penumbuhan UMKM melalui fasilitasi bangsal pascapanen, sarana pengolahan, alat angkut hingga sarana penyimpanan cold storage jika sudah berkembang.

Sampai akhir 2022 ditargetkan terbentuk 440 UMKM baru hortikultura di seluruh Indonesia.

Kementan akan mengawal agar sarana yang diberikan betul-betul dimanfaatkan melalui telemonitoring CCTV yang terkoneksi dengan Horticultural Warm Room (HWR).

Menurut dia, Kementan akan memfasilitasi promosi dan akses pemasaran baik di dalam maupun luar negeri.

"Syarat untuk bisa mendapat alokasi bantuan di antaranya bahan baku tersedia, petani harus semangat dan ada dukungan pemda setempat," kata dia.

Berdasarkan catatan Kementan, produksi bawang merah dan aneka cabai di Maluku Utara masih defisit.

Selain itu, produktivitasnya juga masih dibawah rata-rata nasional.

"Kecuali tomat yang tercatat sudah surplus yang produktivitasnya juga sudah cukup baik sekitar 7,8 ton per hektar. Ke depan perlu didorong lagi bimbingan teknis kepada petani dan petugas untuk memacu produktivitas sayuran," ungkap Prihasto. (mrk/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabiro Humas & IP Kementan Raih Award sebagai Pemimpin Public Relations Berpengaruh 2021


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler