DPR Dukung Polri Sikat Illegal Mining

Kamis, 03 September 2009 – 22:16 WIB
JAKARTA - Komisi III DPR RI meminta Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menangani serius kasus illegal mining di Ketapang, Kalimantan BaratLebih dari itu, politisi Senayan  juga meminta agar membersihkan semua aparat yang diduga bertindak sebagai backing para penambang liar tersebut

BACA JUGA: KPK Larang Iklan Idul Fitri Berlebihan

"Kami mendukung tindakan tegas Kepolisian mengusut kasus ini sampai tuntas.Kepolisian harus berani menindak tegas siapa pun pelakunya," kata Bruno Kaka Wawo dari Fraksi Demokrat di Jakarta, Kamis (3/9).

Sebelumnya, Mabes Polri melakukan operasi terhadap para penambang timah liar di Ketapang
Namun, upaya itu sempat mendapatkan perlawanan dari para penambang

BACA JUGA: KPK Setujui Pengadilan Tipikor Hanya di 5 Wilayah

Bahkan, mereka sempat mendemo kantor Polres Ketapang
"Polisi harus berani menindak tegas orang-orang itu," Bruno menegaskan

BACA JUGA: KPU Tak Kompak Soal Rangkap Jabatan

Menurutnya, penambang timah liar ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga bisa menjatuhkan martabat bangsa"Karena, timah-timah ilegal ini kemudian mereka selundupkan ke Malaysia," Bruno menegaskanKata Bruno, timah hasil penambangan liar ini diangkut melalui sungai, dan dijual ke Malaysia seharga Rp150 juta/ton.

Hal senada juga disampaikan oleh wakil Ketua Komisi III Mayyasak JohanIa meminta agar Kapolri tidak pandang bulu dalam membersihkan aksi para penambang liar ini"Karena itu, saya berharap  Kapolri juga tidak melindungi  oknum-oknum  yang selama ini menjadi backing para penambang liar itu," ujar Mayyasak menegaskan.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri  mengatakan, pihaknya sejak awal Agustus lalu sudah melakukan operasi penertiban ilegal mining di KetapangDijelaskannya, Dari operasi penertiban yang dilakukan di Desa Pesaguan, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, pihak sudah menyita lebih dari 82 ton timah putih yang siap untuk diselundupkan ke Malaysia.

Selain menyita puluhan ton timah putih sebagai barang bukti, operasi yang dilaksanakan Direktorat V Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Bareskrim Polri dibantu Polda Kalbar itu juga menahan empat tersangkaDua tersangka berinisial HH dan FR saat ini sudah ditahan di Bareskrim PolriSedangkan dua tersangka lainnya (SH dan HI) saat ini mendekam di tahanan Polda Kalbar.“Mereka yang ditahan itu karena menampung dan menjual timah putih yang diperoleh dari para penambang liar,” papar Jenderal Bambang Hendarso.

Dari informasi yang diperoleh, FR adalah direktur utama CVLigat Akses yang menampung timah putih dari penambang liarSementara HH adalah warga Bangka Belitung yang berada di balik operasi CV Ligat AksesSedangkan SH adalah direktur utama CV Yopa yang juga melakukan praktik yang sama dengan CV Ligat AksesSedangkan HI adalah pengumpul hasil timah dari penambang liar itu.

Para penambang liar itu menjual timah putih seharga Rp 35 juta/ton kepada HISedangkan HI menjualnya kepada CV Ligat Akses atau CV Yopa dengan harga Rp 55 juta/tonLalu kedua perusahaan itu disinyalir menyelundupkannya ke Malaysia dengan harga Rp 150 juta/ton.

Kapolri berjanji, pihaknya tidak akan pernah berhenti melakukan operasi penertiban ilegal mining, baik yang terjadi di Ketapang, Kalbar maupun di Bangka BelitungBambang Hendarso mengatakan tidak akan ragu-ragu bertindak jika ditemukan adanya bukti yang menunjukkan keterlibatan anak buahnya sebagai backing ilegal mining“Siapapun dia, pokoknya yang terlibat akan kita tindak,” tandas Kapolri.. 

Sementara itu, Direktur V Tipiter Bareskrim POlri Brigjen Pol Suhardi Alius menambahkan operasi penertiban ilegal mining akan terus dilakukan sampai tidak ada lagi kegiatan penambang liar di Ketapang.“Kita akan bersihkan semua para pemain ilegal mining, mulai dari pemain kelas kakap sampai kelas teriOperasi akan terus laksanakan sampai ilegal mining berhentiSiapapun yang terlibat, mau pejabat ataupun anak pejabat, akan kita tangkap,” tambah Brigjen Pol Suhardi Alius yang ikut mendampingi Kapolri dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR kemarin(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamanan Ring I Obama di Bawah TNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler