DPR : Kapolri Kumpulkan Para Perwira Soal Rekening

Minggu, 04 Juli 2010 – 07:41 WIB

JAKARTA -- Mabes Polri sangat berhati-hati dalam menindaklanjuti permasalahannya dengan majalah berita mingguan TempoBahkan, beredar kabar, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) telah mengumpulkan semua perwiranya dan memerintahkan mereka agar tutup mulut dan tidak berbicara apapun kepada pihak luar.

Hal tersebut diungkapkan salah satu anggota Komisi III DPR Nasir Djamil

BACA JUGA: Presiden Diminta Jelaskan Posisi Jaksa Agung

"Saya dapat informasi soal acara itu dari  sumber saya di Mabes Polri yang berpangkat Kombes Pol
Tapi tidak usah disebutkan namanya," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta kemarin (3/7)

BACA JUGA: Usulkan Kuota 300 Ribu CPNS Tahun Ini



Pertemuan itu, kata Nasir, dilakukan di sebuah tempat di Jakarta
"Sekali lagi, ini sumbernya dari seorang perwira di Mabes Polri, jadi bukan saya mengada-ada,"kata mantan cawagub Aceh itu

BACA JUGA: Amien Sodorkan Lima Nama

Jika informasi ini benar, Nasir menilai sikap Kapolri tersebut terlalu berlebihanMenurutnya itu mencerminkan bahwa Polri sangat tertutup terutama dengan permasalahan internalnyaNasir melanjutkan bahwa ketertutupan ini sangat berbahaya dan merupakan salah satu penyebab reformasi di tubuh kepolisian tidak bisa berjalan dengan baik

"Bayangkan saja kalau kebobrokan terus ditutupi dan dilindungi, itu akan menjadi kesempatan anggota polisi lainnya untuk terus melakukan kesalahanTerutama korupsiMereka akan mencari rezeki sendiri-sendiri," ucap politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ituUntuk itu, Nasir meminta agar tubuh kepolisian melakukan pembenahanTerutama lebih membuka diri dan lebih transparanSehingga masyarakat bisa menilai tentang kinerja kepolisianMenurutnya jika polisi lebih terbuka, masyarakat akan lebih percaya dengan Korps BhayangkaraSebaliknya, jika polisi terlalu menutup diri maka akan sulit membangun kepercayaan di masyarakat"Kan katanya grand design kepolisian adalah untuk membangun kepercayaan," ucapnya

Senada dengan Nasir, pengamat kepolisian Alfons Loemau juga mengatakan tindakan Mabes Polri untuk memperkarakan sampul majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" terlalu berlebihanMenurutnya, tidak perlu melihat sampul atau kemasan tapi lebih ke substansiyaApa itu benar atau tidak," ucapnyaNamun dia tidak berani berkomentar apakah kabar rekening tersebut benar atau tidak"Saya ini akademisi tidak akan berbicara kalau tidak ada data," ucap mantan polisi dengan pangkat terakhir Kombes Pol tersebut

Apakah pemberitaan tersebut ada hubungannya dengan semakin panasnya bursa pengganti BHD sebagai Kapolri? "Kalau itu benar, ya wajar saja," jawab pria yang lolos seleksi sebagai pimpinan KPK tersebut"Yang penting itu bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnyaTentang semakin ramainya bursa calon Kapolri, Nasir Djamil mengakui bahwa kini semakin banyak pergerakan tim sukses calon kapolri yang melakukan lobi-lobi ke rekan-rekannya di Komisi III DPR"Tapi kalau saya sendiri belum pernah," ucapnya.

Meski begitu dirinya enggan menjelaskan pihak siapa saja yang getol melakukan pergerakan tersebut"Ya pokoknya ada dari calon yang sekarang santer disebut sebut-sebut sebagai calon kapolriTapi bukan dia (calon yang bersangkutan, Red) yang melobi langsungTapi ada tim suksesnya," katanyaMenurutnya, lobi-lobi tersebut adalah sah-sah saja, selama dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak dilakukan dengan berlebihanLabih lanjut, Nasir mengatakan lobi tersebut adalah upaya untuk mencari dukungan politik.

Di bagian lain Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho meminta agar Komisi III lebih transparan dalam memberikan penilaian kepada calon kapolriMenurutnya aspek apa saja yang dinilai masyarakat juga harus tahuJadi masyarakat bisa tahu bagaiamana track record calon kapolri dan nilainya"Kalau perlu masyarakat bisa ikut memberikan tanggapan dan penilaian ke calon ituKan calon pasti pernah bertugas di daerah," ucapnya.      

Lebih lanjut, Emerson mengatakan bahwa sebaiknya calon Kapolri yang diajukan ke DPR lebih dari satu namaTentu saja agar lebih demokratisSebab selama ini nama calon Kapolri yang diajukan Presiden ke DPR hanya satu orangTerkait informasi yang disampaikan Nasir Djamil, Mabes Polri membantahnyaKepala Bidang Penerangan Umum Kombes Marwoto Soweto menyatakan hal itu tidak ada"Itu tidak benar," kata perwira tiga melati di pundak itu

Marwoto menegaskan, Polri tidak pernah alergi dengan kritik mediaNamun, soal kover Tempo dengan karikatur babi, menurut dia sudah merupakan penghinaan terhadap institusi.(kuh/rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasan Gayus Minta Darmin Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler