DPR: Kementan Bekerja Maksimal Jaga Inflasi Pangan Rendah

Sabtu, 17 November 2018 – 00:01 WIB
Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) melimpah. Foto: dok. Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR I Made Urip mengapresiasi kinerja pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian, dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produksi.

Dia juga memuji antisipasi yang dilakukan Kementan dalam menjaga ketersediaan maupun menciptakan stabilitas harga pangan.

BACA JUGA: HKTI Apresiasi Usaha Kementan Cetak Petani Muda

Urip mengatakan, pemerintah saat ini berusaha menjaga konsistensi ketahanan pangan seperti beras, jagung, dan kedelai.

"Misalnya, beras dengan surplus jutaan ton, kan, kemajuan yang cukup besar. Namun, dari sisi distribusi perlu dibenahi, dari sektor produksi ke pasar beras," ujar Urip, Jumat (16/11).

BACA JUGA: Kementan Targetkan Bangun 10 Industri Bahan Pangan Lokal

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2018 sebesar 5,17 persen.

Capaian pertumbuhan ekonomi itu salah satunya disebabkan terjaganya inflasi, khususnya dari bahan pangan.

BACA JUGA: Genjot Ekspor, Kementan Terbukti Perhatikan Nasib Petani

Berdasarkan data BPS, inflasi bahan pangan amat kecil, yakni hanya sebesar 0,15 persen.

Kecilnya inflasi di subsektor bahan pangan memastikan tidak terjadinya gejolak kenaikan harga serta tercukupinya ketersediaan di pasaran.

Menanggapi data tersebut, Urip meminta pemerintah, khususnya Kementan, semakin membangun jaringan sinergi dengan stakeholder guna lebih menekan angka inflasi.

"Selama ini pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memikul inflasi. Itu udah terlaksana. Ya, tentu ketahanan pangan kita cukupilah di daerah, di pasar dan juga komunitas. Itu harus disiapkan oleh petani," ucap Urip.

Dia menambahkan, kecilnya inflasi dari sektor pangan juga karena menanjaknya capaian nilai ekspor komoditasi dari Kementan.

Menurut dia, saat ini tinggal menambah pembenahan kondisi pemerataan dan distribusi sehingga mampu mengurangi inflasi di daerah.

"Tentu nilai impornya juga harus dikurangi karena akan mengganggu kondisi dalam negeri," kata Urip.

Dari data BPS itu, Urip menilai Kementan telah cukup optimal bekerja. Urip berharap ke depannya Kementan semakin dapat menggebrak dengan peningkatan produksi komoditas pangan. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian Pertanian Bangun Kawasan Mandiri Pangan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler