jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai sikap frontal dan vokal Wakil Ketua DPR Fahzi Hamzah terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin menguatkan keyakinan publik bahwa lembaga legislator menjadi sarang koruptor. Terlebih, Fahri sering terlihat membela Ketua DPR Setya Novanto yang kini menjadi pesakitan kasus korupsi e-KTP.
"Dengan kekuasaan, jabatan politik, hukum kerap dibuat bertekuk lutut tanpa daya. Itulah realitas politik terkini yang jamak diyakini rakyat," ujar Adi di Jakarta, Selasa (12/12).
BACA JUGA: Ini Rencana Idrus Marham Jika Setnov Berstatus Terdakwa
Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, kasus korupsi e-KTP yang menyeret Novanto memiliki daya rusak besar terhadap citra DPR. Sebab, kasus itu menggerus kepercayaan rakyat terhadap para wakilnya.
Terlebih, publik juga memantau dan mengkritik DPR melalui berbagai sarana termasuk media sosial. Karena itu Adi menegaskan, DPR perlu melakukan langkah cepat demi mengembalikan muruah di tengah publik yang sinis.
BACA JUGA: Pimpinan DPR belum Proses Surat Penarikan Fahri Hamzah
Solusinya adalah mencopot Novanto dari posisi ketua DPR. Adi menegaskan, DPR juga harus menegakkan etika politik.
"Toh, DPR tak merugi juga mencopot Setya Novanto dari posisi ketua DPR. Sangat jelas pelanggaran kode etik yang telah dilakukan Setya Novanto," kata peneliti di The Political Literacy Institute itu.(gir/jpnn)
BACA JUGA: NTT Dukung Munaslub, Airlangga Yakin Tuhan Bantu Golkar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Surat PKS Tidak Ada Arti Apa-Apa
Redaktur & Reporter : Ken Girsang