DPR Minta Impor Daging Sapi Dievaluasi

Kamis, 29 Agustus 2013 – 15:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA  – Anggota Komisi IV DPR, Hermanto meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan impor daging sapi yang saat ini diandalkan untuk menurunkan harga daging di pasaran. Hermanto mendesak pemerintah untuk memperhatikan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan yang mengamanatkan adanya kedaulatan pangan dengan mengutamakan potensi sumber daya lokal.

Menurut Hermanto, impor daging sapi yang dilakukan pemerintah melalui Perum Bulog sejak bulan Juli lalu belum efektif menurunkan harga daging sapi. Artinya, kata dia, persoalan harga daging tidak hanya terkait dengan ketersediaan daging. Namun, ada persoalan lain yang mesti dicermati. Faktanya, paket impor daging ini belum mampu mengatasi akar
permasalahannya.

BACA JUGA: Tunjuk PT Pupuk Indonesia Beli Lahan Ternak di Australia

"Jadi, seharusnya pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap impor karena jelas hal ini akan membuat neraca perdagangan menjadi defisit. Kalau hal ini berlanjut akan berkontribusi terhadap menurunnya nilai tukar rupiah," tegas Hermanto.


Politisi PKS tersebut menambahkan, pemerintah harus memperkuat peternakan rakyat di dalam negeri karena akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di samping itu, kata dia, kualitas daging dari peternakan lokal jauh lebih baik dari daging impor. "Kalau impor terus dilakukan pemerintah, tentu secara jangka pendek maupun jangka panjang akan merugikan peternak dalam negeri. Jangan sampai para peternak kehilangan gairah dalam beternak," tegas Hermanto

BACA JUGA: Bulog Segera Impor Kedelai dari Amerika

Sebagai informasi, sejak izin keluar pada 12 Juli lalu, Bulog telah mendatangkan 1.134 ton daging dari impor 3.000 ton. Hingga saat ini, daging yang telah terserap konsumen baru sekitar 302 ton, sehingga masih ada sisa 832 ton daging yang disimpan Bulog dalam coldstorage. Dalam hal ini dengan target impor 3.000 ton diharapkan mampu menurunkan harga daging sapi hingga mencapai Rp75-Rp80 ribu per kilogram.(fuz/jpnn)

BACA JUGA: UMKM Tahan Hadapi Naik Turun Rupiah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produk Mentah Wajib Diolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler