jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menyesalkan terjadinya konflik antara Armenia dengan Azerbaijan.
Oleh karena itu, dia meminta PBB dan negara di dunia untuk segera meredakan eskalasi konflik yang berlangsung dengan segala cara, serta mendorong kedua belah pihak memilih jalur perundingan secara damai.
BACA JUGA: DPR Dorong Percepatan Pembangunan Fasilitas bagi Pesepeda
"Saya meminta kepada delegasi Indonesia di DK PBB untuk segera mendorong pertemuan guna mencari solusi atas masalah yang terjadi," kata Azis, Selasa (29/9).
Ia meminta perwakilan pemerintah RI di Armenia dan Azerbaijan segera mendata, memberikan informasi, serta perlindungan kepada WNI yang ada di kedua negara.
BACA JUGA: Video Adegan tak Senonoh Janda Muda Tersebar sampai ke Lingkungan Sekolah Anak
"Termasuk menyiapkan rencana evakuasi secara masif bila konflik terus bereskalasi," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan bahwa belajar dari yang terjadi di Suriah beberapa tahun lalu, upaya penyelesaian konflik antara Armenia-Azerbaijan sejak awal sudah harus menerapkan pendekatan multilateralisme.
BACA JUGA: Ada Arahan Bu Menlu dalam Respons Silvany untuk Permalukan Vanuatu di Sidang PBB
Oleh karena itu, Azis menegaskan Dewan Keamanan PBB dapat segera menyerukan agar semua negara menarik diri atau tidak ikut campur dalam dinamika yang sedang berlangsung secara sendiri-sendiri.
"Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kominfo RI agar secara aktif melaporkan situasi terkini yang terjadi di kedua negara, khususnya terkait kondisi para WNI yang ada di kedua negara," jelasnya.
Mantan ketua Badan Anggaran (Banggar) itu meminta pemerintah perlu menguasai narasi dan isu yang berkembang terkait masalah ini dengan data dan fakta yang akurat.
Hal itu untuk menghidari munculnya hoaks yang dieembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Belajar dari kasus konflik di Suriah, kami tidak ingin isu konflik di Armenia dan Azerbaijan justru menstimulus perdebatan di tanah air yang memperkeruh dinamika politik dalam negeri Indonesia," ujarnya. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy