JAKARTA - Gejolak ekonomi yang melanda Amerika Serikat, Eropa, termasuk Asia tidak boleh dianggap remeh oleh pemerintahMenurut Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung, ada beberapa sektor dalam negeri yang harus diperkuat dalam menghadapi gejolak tersebut, salah satunya ada sektor ekonomi mikro.
“Pemerintah harus kuatkan fundamental terutama ekonomi mikro, kalau makro sudah lah kita tidak perlu memperdebatkan karena memang sudah baik,” ucap Pramono kepada pers di Jakarta, Selasa (9/8).
Diterangkan politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini, gejolak moneter yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa bahkan telah menjalar ke Timur Tengah telah berdampak tidak langsung dalam merosotnya indeks harga saham gabungan (IHSG).
“Dampak tidak langsungnya adalah pada IHSG dari 2200 ke 1800 hari ini, jadi turun 400 poin dalam satu minggu
BACA JUGA: Pidato Kenegaraan SBY Respon Gejolak Ekonomi Global
Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah,” cetusnya.Meskipun demikian, Pramono menilai bahwa dengan cadangan devisa senilai USD 123 miliar dan pertumbuhan rata-rata sebesar 65 persen seharusnya gejolak ekonomi dunia tidak ada menimbulkan guncangan hebat pada perekonomian Indonesia.
“Tapi apapun itu, Amerika Serikat ini kan polisi dunia dalam bidang ekonomi jadi mau tidak mau akan berdampak
Ditambahkan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, gejolak ekonomi justru bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk menarik investor
BACA JUGA: Direksi Askrindo Terancam Sanksi
Namun ada tiga syarat yang harus dilakukan pemerintah sebelum para investor menanamkan modalnya di Indonesia“Jadi uang tidak memiliki ideology, asal makro dan mikro baik termasuk juga pemerintahan yang transparan, harusnya momentum ini bisa diambil
BACA JUGA: CIMB Niaga Raup Rp 1,55 Triliun
Saya yakin Indonesia akan dilirik investor, ini momentum bagi Indonesia,” ujarnya(tas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran 2012 Ekspansif, Mencapai 1.400 T
Redaktur : Tim Redaksi