DPR Minta Unicorn Menjaga Iklim Investasi

Rabu, 12 September 2018 – 17:10 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Yudha, Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari dan Pengamat Ekonomi Enny Sri Hartati (kiri ke kanan) saat diskusi di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia perlahan-lahan bergerak menuju ekosistem ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan dukungan populasi yang besar dan jumlah pengguna internet yang terus meningkat.

Berdasar data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebanyak 143,26 juta orang Indonesia menggunakan internet pada akhir 2017. Jumlah ini merupakan pasar yang sangat menggiurkan bagi perusahaan rintisan yang bermimpi untuk menjadi unicorn. Saat ini terdapat empat unicorn, yakni GoJek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.

BACA JUGA: Pemerintah Jamin Keamanan Berinvestasi

Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha meminta khususnya GoJek tidak melakukan ekspansi ke Vietnam di tengah pasar ekonomi domestik melemah.

“Pasar dalam negeri masih luas. Pemain didorong untuk menjadi penguasa dalam menjaga iklim investasi dalam negeri, baru setelah menguasai pasar luar negeri,” kata Satya dalam diskusi Bertajuk Peran Unicron Dalam Mempertahankan Investasi dan Menjaga Stabilitas Rupiah” di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9).

BACA JUGA: BP Pastikan Investasi Singapura akan Meningkat di Batam

Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha (kiri)

BACA JUGA: Singapura Tertarik Berinvestasi di Nongsa Digital Park Batam

Selain Satya, hadir pula sebagai pembicara diskusi yakni Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari dan Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur INDEF, Enny Sri Hartati.

Lebih lanjut, Satya mengatakan jika ekspansi ke Vietnam maka yang menikmati nanti justru mereka. “Terutama dari sisi value chain," kata politikus Partai Golkar ini.

Menurut Satya, seharusnya GoJek meningkatkan elektabilitas penguasaan pasar dalam negeri, seperti yang dilakukan Tiongkok. Dia mengatakan, harusnya belajar dari Tiongkok yang punya keunggulan komparatif dan kompetitif dengan teknologi yang dimiliki.

Sementara itu, Eva Sundari menilai kehadiran Unicorn ini membantu pemerintah yang sedang berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan inovasi di Tanah Air.

Namun, para unicorn ini seharusnya mampu lebih memahami peran mereka dalam pergerakan ekonomi Indonesia, di saat rupiah tengah melemah.

“Indonesia perlu meningkatkan indeks kompetisi agar para unicorn tetap stay menggarap pasar dalam negeri, karena potensi kita sangat besar,” ujar Eva.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mendesak pemerintah membuat aturan yang jelas soal kinerja para unicorn.

Enny menilai pemerintah kurang antisipasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang bergerak ke arah digital.

“Regulasi tidak ada. Yang sekarang hanya bersifat parsial. Contoh ride sharing hanya diatur PP Menhub. Padahal bisnis unicorn seperti GoJek berkembang luas menjadi 10 bidang,” katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Penyebab Utama Rugi saat Berinvestasi


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
investasi   unicorn   DPR RI  

Terpopuler