DPR Nilai Aksi Solidaritas Dukung Freeport Sangat Aneh

Jumat, 03 Maret 2017 – 21:20 WIB
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Komunitas Gerakan Solidaritas Peduli Freeport akan menggelar aksi besar-besaran di Jakarta.

Tidak tanggung-tanggung, aksi tersebut dilakukan selama tiga hari berturut di tiga lokasi berbeda.

BACA JUGA: Freeport Melunak, Pemerintah Tunggu Hasil Perundingan

Yakni, di Gedung DPR RI Senayan pada Senin (6/3), Kementerian ESDM, Selasa (7/3), dan Istana Negara, Rabu (8/3).

Rencana aksi tersebut langsung menuai tanggapan dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

BACA JUGA: Freeport Masih Bandel, Inalum Siap Ambil Alih

"Ini pasti demo yang digerakkan oleh kepentingan tertentu. Ironis jika demo ini digerakkan oleh Freeport. Mestinya sebagai perusahaan internasional raksasa, penyelesaian sengketa bisnis seharusnya di atas meja bukan di jalan raya," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (3/3).

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut tersebut mencium adanya keanehan terkait gerakan peduli Freeport.

BACA JUGA: BUMN Ini Siap Kelola Freeport

Sebab, eksplorasi yang dilakukan Freeport selama puluhan tahun tidak sebanding dengan sumbangsih perusahaan asal Amerika Serikat itu untuk rakyat Papua maupun pemerintah Indonesia.

"Agak aneh ada gerakan peduli Freeport. Bukannya lebih pantas jika ada yang peduli Papua akibat eksplorasi tambang Freeport? Kerusakan alam Papua itu tidak sebanding dengan apa yang diberikan Freeport," ungkap pria yang juga anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Yaqut menegaskan bahwa pemecatan terhadap pegawai yang dilakukan Freeport sebagai upaya menekan pemerintah.

Hal itu sekaligus menunjukkan wajah asli kapitalisme korporasi asing yang hanya berorientasi memperoleh keuntungan di nusantara.

Selain itu, ada kesenjangan upah yang diterima oleh pekerja Freeport dengan komisaris utama di Amerika.

Pada pertengahan bulan Februari lalu, Komunitas Gerakan Solidaritas Peduli Freeport juga telah menggelar aksi di Papua.

Dalam aksi tersebut mereka meminta pemerintah pusat memberikan izin ekspor konsentrat terhadap PT Freeport Indonesia.

Kali ini, Komunitas Gerakan Solidaritas Peduli Freeport akan mengerahkan ribuan massa untuk mendesak pemerintah mengeluarkan atau izin ekspor konsentrat jangka panjang.

"Kami meminta pemerintah pusat segera mengeluarkan izin ekspor konsentrat kepada PT Freeport Indonesia," kata koordinator aksi Mikael Adii seperti dikutip dari surat izin unjuk rasa yang ditujukan kepada Kapolri.

Rencana aksi massa ini seperti juga memiliki keterkaitan dengan pernyataan CEO Freeport McMoran Inc Richard Adkerson baru-baru ini.

Dia menyatakan akan lebih keras menghadapi pemerintah Indonesia.

Adkerson menyebutkan, peraturan baru yang dibuat pemerintah Indonesia sebagai bentuk perampasan aset Freeport.

Sementara itu, pemerintah Indonesia siap melayani rencana gugatan Freeport di pengadilan arbitrase internasional.

Dukungan luas mengalir kepada pemerintah untuk tidak takut atas ancaman gugatan tersebut. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Yaqut Minta Pemerintah Evaluasi Pengupahan Freeport


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler