DPR Nilai Kenaikan Harga Bawang Putih Sangat Tidak Wajar

Selasa, 05 Juni 2018 – 13:17 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi saat memimpin Tim Kunker Komisi IV DPR RI untuk meninjau Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/5/2018). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi menilai kenaikan harga komoditas bawang putih secara drastis menjadi kisaran Rp 28 ribu per kilogram, dari kisaran awal Rp 20 ribu - Rp 21 ribu per kg di Jawa Timur adalah sangat tidak wajar.

“Saya rasa dengan kenaikan harga mencapai Rp 7 ribu per kilogram itu sangatlah tidak wajar. Karena dari pihak Kementrian Pertanian hanya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu. Saya rasa ini harus dicarikan apa penyebab kenaikan tersebut,” kata Viva Yoga saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI untuk meninjau Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/5/2018).

BACA JUGA: Komisi IV Mengapresiasi Ketersediaan Stok Beras di Jatim

Lebih lanjut, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan pasokan semua komoditas pangan yang ditinjau Komisi IV DPR RI seperti telur, ikan, daging, ayam, beras terbilang lancar. Namun ternyata pasokan bawang putih tidak lancar. Menurutnya, ketidaklancaran pasokan bawang putih disebabkan pihak agen yang tidak setiap hari mendapatkan pasokan, sehingga menyebabkan harga naik.

“Dengan keadaannya seperti itu, akan berdampak pada kenaikan harga bawang keesokan harinya, karena pedagang mau tidak mau akan mengambil keuntungan yang tidak sedikit. Jadi persoalan tersebut tidaklah salah pemerintah, namun pihak agen yang lamban dalam mendistribusikan,” analisa Viva Yoga.

BACA JUGA: DPR Minta Ketegasan Pemerintah Soal Keberadaan Ojek Online

Untuk itu, politikus dapil Jatim itu meminta kepada pemerintah untuk mengatasi kondisi seperti ini.

Menurutnya, hal ini harus diantisipasi agar tidak terjadi kenaikan harga yang merugikan konsumen, namun juga tidak menambah keuntungan dari produsen.

BACA JUGA: KNPI Pernah Berjaya di Era 90an

“Dan nantinya kita akan rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Jangan sampai kenaikan harga bawang putih ini merugikan konsumen dan keuntungannya tidak untuk petani dan produsen,” tandas politikus dapil Jatim itu.

Hal yang sama diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Agung Widyantoro. Ia menemukan, selain kenaikan harga bawang putih yang cukup tinggi, juga terjadi disparitas harga.

Menurutnya, setidaknya pasokan bawang putih tidak mengalami kelangkaan. Namun ketika pasokan kurang, otomatis harga akan naik.

“Jadi setelah saya lakukan peninjauan, kenaikan harga bawang putih karena kekurangan pasokan yang otomatis akan menyebabkan harga di kalangan pedagang di pasar naik,” ungkap politikus Partai Golkar itu.

Agung pun menilai baik ketersediaan komoditas pangan jelang Hari Raya Idul Fitri. Namun ia mengingatkan, ada sejumlah hal yang harus dijaga dan diantisipasi, yakni ketersediaan pasokan jangan sampai dipermainkan oleh kelompok-kelompok tertentu atau para pedagang.

“Coba diimbau kepada pengusaha-pengusaha, dalam satu tahun ini kan ada 12 bulan. Silakan dipilih berapa bulan untuk mencari keuntungan, tetapi di beberapa bulan terutama menjelang Lebaran, ini harus bisa memperhatikan masyarakat kecil, sehingga stabilitas harga bisa tercapai,” harap politikus dapil Jawa Tengah itu.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Sayangkan Ancaman Teroris ke DPR Dipublikasikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR  

Terpopuler