JAKARTA—Berbagai kebijakan PSSI yang dianggap otoriter makin membuat masyarakat pecinta sepakbola tanah air berangTerlebih saat tim verifikasi calon ketua umum menggugurkan Arifin Panigoro dan George Toisutta sebagai bakal calon.
Masyarakat terus bertanya-tanya alasan diloloskannya Nurdin Halid yang adalah mantan narapidana kasus korupsi
BACA JUGA: Presiden SBY Keluhkan Kinerja Menterinya
Lalu, kenapa sampai figur bersih seperti Panigoro dan Toisutta lengser dari pencalonanMenurutnya, hanya diloloskannya Nurdin dan Nirmawan Bakrie membuat kongres di Bali nanti seperti dagelan saja
BACA JUGA: PDS Tertarik Gabung Gerindra
Karenanya, ia menyampaikan selamat berlibur di Bali kepada peserta karena sebenarnya kongres telah selesaiIa menilai, antara Nurdin dan Nirmawan bagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan
BACA JUGA: Merapat ke PPP, Muchdi Kagetkan Elite Gerindra
Majunya dua calon ini menggambarkan reformasi dunia sepakbola makin jauh“Masyarakat bola siap-siap mengelus dada dengan politik kacamata kuda dari oknum PSSI ini,” paparnya.“Kalau begini terus dan aspirasi masyarakat bola tidak diserapSaya memprediksi masyarakat bola nantinya bakal mengambil tindakan mereformasi PSSI,” katanya. Suardika mengatakan, sebenarnya hal itu tak perlu terjadi kalau saat kongres nanti pemilik suara berjiwa reformis dan tidak pragmatis“Apalagi kalau sampai oportunis,” tambahnya.
Sementara, menanggapi tidak lolosnya Arifin dan Toisutta, mantan Sekjen PSSI 1999-2003, Tri Goestoro menilai, keduanya harusnya lolos“Satuta PSSI bicara calon harus aktif di kegiatan sepakbolaSetahu saya, baik Arifin atau Toisutta memenuhi syarat,” sesalnya. “Tapi tidak elok kayaknya kalau aku nanggapin ini lebih jauh, sekarang kan aku di kubu Toisutta dan ArifinBiar rakyat yang menilai,” tambahnya.(sto)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petinggi Parpol Diminta Evaluasi Kadernya di DPR
Redaktur : Tim Redaksi