JAKARTA-Tjatur Sapto Edy, anggota DPR Komisi VII DPR RI, mempertanyakan nilai tender impor minyak yang dilakukan Pertamina“Pengadaan impor minyak pertamina tendernya tidak terbuka, kalaupun ada tender waktunya tidak rasional,†katanya. Hal ini diungkapkannya dalam diskusi publik dengan tema 'Buka-Bukaan Impor Minyak Pertamina' di Hotel Nicco, Jakarta, (17/7). Menurut Tjatur, waktu tender yang disyaratkan oleh Pertamina seringkali tidak rasional
BACA JUGA: Saham Adaro Langsung Melejit
Hal ini menyebabkan peserta tender biasa tidak mungkin memenuhi persyaratannya, kecuali pihak-pihak tertentu yang kemungkinan sudah mendapat informasi sebelumnya. Tjatur juga mempertanyakan trader-trader luar negeri yang terpilih berafiliasi dengan pertamina sering kali pelaku-pelaku tertentu saja secara bergiliran. Dia mengemukakan beberapa saran diantaranya agar impor minyak yang dilakukan pemerintah dilakukan G to G atau langsung antar pemerintah, dan pertamina seharusnya mengimpor minyak langsung dari produsen tanpa melalui traderBACA JUGA: Telkom Dapat Pinjaman RP9,5 T
Misalnya pada May 2008 harga premium impor pertamina 131,58 dolar per barel, sementara harga premium di pasar spot Singapura 131,48 dolar per barelBACA JUGA: Privatisasi Krakatau Steel-PTPN, Tunggu DPR
(Wid)BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelang SUN Sedot Rp 6,45 T
Redaktur : Tim Redaksi