DPR Punya Misi Khusus di APPF Bangkok, Apa Itu?

Minggu, 30 Oktober 2022 – 19:58 WIB
Ketua BKSAP DPR Fadli Zon menyentil polisi soal penggunaan gas air mata yang berujung Tragedi Kanjuruhan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Delegasi Indonesia membawa misi untuk menyukseskan dua usulan resolusi pada Pertemuan Tahunan Parlemen Negara-Negara Asia-Pasifik (APPF) di Bangkok, Thailand, pada 26-28 Oktober 2022.

Resolusi yang pertama berjudul Parliament and the Post Covid-19 Sustainable Recovery to Promote Democracy, Peace and Security. 

BACA JUGA: 8 BUMN & Komisi VII DPR Buru Peluang Bisnis Energi Terbarukan di Finlandia

Sementara itu, resolusi yang kedua berjudul Promoting Biodiversity and Green Economy for Inclusive Development. 

Dua resolusi usulan Indonesia tersebut mendapatkan dukungan penuh dari delegasi dari sejumlah negara yang hadir, antara lain, Kanada, Australia, Chile, Meksiko, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand sebagai tuan rumah.

BACA JUGA: Varian Baru Omicron Muncul, Ratu DPR Minta Vaksinasi Covid-19 Jangan Kendor

Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon yang juga merupakan Delegasi Indonesia pada pertemuan tahunan APPF menegaskan tantangan regional tidak bisa dikesampingkan. Kendati, tantangan global seperti perang antara Rusia-Ukraina makin membawa dampak luas.

Karena itu, sebaiknya, delegasi negara-negara yang hadir fokus mempererat kerja sama dalam menghadapi tantangan regional tersebut daripada menjadikan forum APPF sebagai wadah untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu.

BACA JUGA: Soal Kasus Gagal Ginjal Akut, Irma Suryani DPR Desak Kemenkes & BPOM Lakukan Ini

"Bagaimanapun, jika kita memang menginginkan perdamaian, engagement lebih baik daripada mengucilkan. Dengan engagement, kita bisa mendorong negosiasi," kata politikus Fraksi Partai Gerindra itu, Minggu (30/10). 

Delegasi Indonesia juga berkesempatan memimpin pertemuan subregional grup negara-negara Asia Tenggara. 

Dalam pertemuan ini, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana mendorong perubahan mekanisme pemilihan ketua grup serta mekanisme keanggotaan pada executive committee yang semula 4 tahun menjadi 2 tahun. 

Usulan perubahan itu mendapat tanggapan positif dari mayoritas negara-negara Asia Tenggara yang hadir. 

Selanjutnya, usulan tersebut akan diajukan kepada executive committee untuk menjadi pertimbangan. Usulan dimaksudkan untuk memberi kesempatan seluas-luasnya bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menjadi anggota.

Delegasi DPR RI juga menggalang dukungan parlemen negara-negara Asia-Pasifik untuk memperkuat kerja sama ekonomi hijau dan konservasi biodiversitas melalui Resolusi berjudul Promoting Biodiversity and Green Economy for Inclusive Development. 

Resolusi tersebut juga mendapatkan dukungan dari peserta sidang di Working Group on Economic and Trade Matters.

Putu menyampaikan Indonesia terus mengupayakan transisi menuju ekonomi hijau yang berkaitan erat dengan proses pemulihan pascapandemi. 

Rangkaian Pertemuan Tahunan APPF yang dihadiri 20-an negara tersebut ditutup dengan penandatanganan Joint Communique oleh seluruh perwakilan delegasi anggota APPF. 

Di akhir acara. juga dilakukan serah terima keketuaan dari Thailand ke Filipina yang akan menjadi tuan rumah pada 2023. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR RI   APPF   Bangkok   Fadli Zon   BKSAP  

Terpopuler