jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih kembali melontarkan kritikan kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Menurut politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, rekruitmen 1 juta PPPK yang merupakan salah satu program Nadiem Makarim itu seharusnya menjadi prestasi.
BACA JUGA: 9 Aspirasi Honorer Tendik soal Rekrutmen PPPK, Semoga Pemerintah Mendengar
Sayangnya, sejak diluncurkan pada akhir 2020 dan dilanjutkan dengan rekrutmen PPPK guru 2021 sampai 2022, ternyata hasilnya tidak menggembirakan.
"Program 1 juta PPPK ini semestinya jadi prestasi, tetapi malah banyak korban guru honorer," kata Fikri dalam rapat kerja (raker) Komisi X DPR RI bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jumat (9/6).
BACA JUGA: PPPK Dikontrak 1 April tetapi SPMT Baru Terbit 3 Juni, Honorer Merugi
Dia mengungkapkan masalah rekrutmen PPPK guru ini sampai sekarang belum selesai, bahkan terus bertambah.
Banyak guru honorer menangis, karena yang sudah lulus passing grade (PG) dan ikut tes beberapa kali malah belum mendapatkan penempatan sampai hari ini. Itu karena formasinya tidak ada
BACA JUGA: Kasus Mayat Wanita dalam Karung di Bandung, Tetangga Sempat Mendengar Suara Begini
Data Kemendikbudristek mencatat sejak program 1 juta PPPK guru dilaksanakan pada 2021 hingga saat ini baru 544.292 guru honorer yang diangkat PPPK. Pada 2023 masih dibutuhkan 601.386 guru ASN untuk sekolah negeri.
"Saya menitipkan penuntasan masalah guru honorer ini kepada Mas Menteri (Nadiem Makarim). Jangan biarkan makin banyak honorer jadi korban," tegasnya.
Fikri sering menerima keluhan guru lulus PG, honorer K2 maupun non-K2. Setiap kali menerima audiensi dengan forum honorer, Fikri selalu disodorkan dengan pemandangan mengharukan.
Para honorer itu selalu menangis dan meminta agar DPR RI memperjuangkan nasb mereka menjadi ASN PPPK. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad