DPR Sebut MyPertamina Bisa Kendalikan Distribusi BBM Bersubsidi

Kamis, 12 Januari 2023 – 17:40 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding mengatakan aplikasi MyPertamina bisa menjadi salah satu usaha pemerintah mengendalikan distribusi BBM bersubsidi. Ilustrasi: Tangkapan layar MyPertamina

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding mengatakan aplikasi MyPertamina bisa menjadi salah satu usaha pemerintah mengendalikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran.

Menurut dia, dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), saat ini 80 persen Pertalite dinikmati masyarakat mampu, sedangkan 89 persen solar bersubsidi dinikmati dunia usaha.

BACA JUGA: Ini Manfaat MyPertamina dalam Pemerataan Subsidi BBM

Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah bisa memperbaiki implementasi penataan distribusi BBM bersubsidi.

Sehingga masyarakat yang tidak mampu bisa menikmati subsidi energi.

BACA JUGA: Beli Gas LPG 3 Kilogram Pakai MyPertamina, Mulyanto: Ini Bisa Kacau

"Pentingnya pengendalian penggunaan BBM bersubsidi adalah karena negara telah mengalokasikan anggaran subsidi dalam APBN," ungkap dia dalam siaran persnya, Kamis (12/1).

Dia menambahkan berapa pun anggaran yang dikeluarkan untuk subsidi BBM ke masyarakat pasti akan habis.

BACA JUGA: Pengumuman, Beli LPG 3 Kilogram Pakai MyPertamina, Mulai Kapan?

"Jadi, harus diatur pendistribusiannya pada kota-kota tertentu dan mekanisme penggunaannya oleh masyarakat. Di sinilah pemerintah membutuhkan sebuah sistem, " tutur Karding.

Karding mengatakan bahwa MyPertamina merupakan salah satu jalan untuk mengendalikan pembelian BBM bersubsidi.

Sebab, kata dia, masyarakat harus menggunakan aplikasi itu untuk membeli Pertalite atau pun Solar bersubsidi.

Menurut dia, aplikasi MyPertamina perlu, agar semua penggunaan BBM bersubsidi dapat dikontrol dan meminimalisasi tidak sampainya BBM bersubsidi kepada yang berhak.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra, Irto Ginting, menerangkankan bahwa pengguna BBM bersubsidi harus mendaftarkan kendaraannya di website.

Nantinya pelanggan akan mendapatkan QR Code sebagai bukti bahwa mereka layak mengonsumsi BBM bersubsidi tersebut.

"Saat ini QR Code Subsidi Tepat ini juga masih sebatas uji coba, untuk menguji kesiapan sistem dalam mencocokan data kendaraan dengan volume yang disalurkan," jelasnya.

Irto berharap agar QR Code MyPertamina akan disesuaikan lagi penerapannya dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, tentang distribusi BBM bersubsidi.

Dengan penyesuaian tersebut, penyaluran BBM bersubsidi akan dapat terkontrol dan menghasilkan data yang transparan.

Walaupun penggunaan MyPertamina saat ini masih sebatas uji coba, tetapi respons masyarakat cukup positif.

Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar per hari yang mencapai 28 ribu orang sejak November 2022 silam.

"Sejak dimulainya uji coba, hingga saat ini total pendaftar di website mypertamina sudah mencapai 3,5 juta," papar Irto.

Pembelian produk Pertamina melalui MyPertamina, ungkap dia bisa dilakukan dengan transaksi nontunai, bahkan konsumen bisa mendapatkan penawaran-penawaran lain.

"Termasuk harga khusus untuk produk nonsubsidi dan berbagai hadiah menarik yang biasanya dilakukan setiap tahun, seperti MyPertamina Fair," ujar Irto. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi BBM Bersubsidi, 10 Ribu Kendaraan di Sumsel Daftar MyPertamina


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler