DPR Setuju Lapas Khusus Napi Terorisme

Rabu, 23 Mei 2018 – 23:50 WIB
Lapas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mendukung usulan Kapolri Jenderal Tito Karnavian membangun lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) dengan pengamanan maksimal untuk terpidana terorisme.

"Saya rasa usulan Kapolri dalam kaitan adanya lapas khusus itu harus kita dukung,” ujar Taufik di gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/5).

BACA JUGA: Saran Pak Hendro bagi Generasi Milenial demi Sikat Terorisme

Menurutnya, tidak dipungkiri jika penanganan narapidana terorisme memang cukup berbeda dengan lainnya. Dia mengatakan, tidak mau kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu terulang lagi.

"Penanganan kepada napi kasus terorisme memang harus dikhususkan, tidak bisa disamakan dengan napi lainnya," jelasnya.

BACA JUGA: Mendefinisikan Terorisme Memang Tak Mudah

Taufik mengingatkan Tito untuk berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly.

Sebab, Yasonna mengklaim pemerintah telah membangun lapas High Risk, yakni Lapas Kelas I Batu High Risk dan Lapas Kelas II Pasir Putih A High Risk di Nusakambangan.

BACA JUGA: Cerita Mantan Perwira Polri Menginterogasi Pentolan Teroris

“Mungkin Kapolri dan Menkumham perlu koordinasi mengenai kebutuhan lapas atau tingkat pengamanannya," katanya.

Taufik khawatir meski pengamanan tingkat tinggi, tapi napi terorisme dicampur dengan yang lain, dikhawatirkan akan memengaruhi penghuni lainnya.

"Masih ada potensi napi lain terpengaruh, atau potensi yang tak diinginkan lainnya,” kata dia.

Wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, pengamanan yang superketat, lapas khusus terorismes harus memberikan fasilitas untuk deradikalisasi dan menyadarkan para napi terorisme.

Sipir atau aparat yang menjaga lapas khusus itu juga harus memiliki kemampuan khusus untuk menghadapi teroris.

Pengamanan superketat ini tentu sangat penting, tapi kemampuan sumber daya manusia (SDM) menghadapi aksi terorisme juga harus diutamakan.

"Karena teroris ini kan nekat, sehingga SDM yang menghadapinya juga harus memiliki kemampuan yang mempuni, dalam kaitan misalnya ada kerusuhan, atau bahkan napi terorisme menyebarkan pengaruhnya,” jelas Taufik.

Sebelumnya, Tito mengusulkan penambahan lapas dengan keamanan maksimal untuk menampung narapidana terorisme.

Menurut dia, penambahan lapas dengan tingkat keamanan tinggi ini diperlukan lantaran penanganan narapidana tindak pidana terorisme berbeda dengan lainnya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Tito Minta Masalah Ini Diatur di RUU Terorisme


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler