jpnn.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam mendapatkan alokasi anggaran untuk tahun 2019 sebesar Rp 1,820 triliun dari APBN.
Meskipun begitu, angka ini masih belum sesuai dengan usulan semula yakni Rp 2 triliun.
BACA JUGA: Aiptu Ed Pemborgol Pelajar Itu Akhirnya Diperiksa Propam
"Itu untuk anggaran BP. Dan sudah disetujui Menteri Keuangan (Menkeu). Tapi kami masih usulkan tambahan Rupiah murni lagi," kata Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Jumat (21/9) di Gedung Marketing Centre BP Batam.
Lukita mengatakan anggaran ini diperlukan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Batam. "Dan membenahi jalan-jalan akses ke kawasan industri (KI) yang belum terbanugn dengan baik. Alhamdulillah kalau bisa diberikan, kalau tidak bisa diupayakan dari sumber dana Penerimaa Negara Bukan Pajak (PNBP)," jelasnya.
BACA JUGA: Berita Terkini Soal PT Nagano Tutup, Presdir Kabur ke Jepang
Terpisah, Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno menyetujui pagu anggaran BP Batam tahun 2019 sebesar Rp 1,820 triliun, yang selanjutnya akan disingkroninasikan Banggar DPR RI.
Dana tersebut, dialokasikan untuk program dukungan manajeman dan pelaksanaan tugas teknis sebesar Rp 793,055 miliar dan utuk program pengelolaan dan penyelenggaraan kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam sebesar Rp 1.027 triliun
BACA JUGA: Bisnis Properti Pelan-pelan Mulai Bangkit Lagi
“Komisi VI DPR RI juga menerima usulan tambahan anggaran BP Batam tahun 2019 yang bersumber dari rupiah murni sebesar Rp 225 miliar, untuk pengembangan Bandara Hang Nadim sebesar Rp 200 miliar dan pengembangan jalan kolektor kawasan strategis nasional sebesar Rp 25 miliar,” papar Teguh.
Dalam mengembangkan Batam, BP Batam membagi proyeknya ke dalam empat tahapan, yakni proyek jangka pendek tahap satu, proyek jangka pendek tahap kedua, proyek jangka pendek tahap ketiga dan proyek masa depan.
Untuk proyek jangka pendek tahap satu, BP akan mengembangkan Bandara Hang Nadim. Tujuannya adalah membangun terminal dua dan terminal cargo. BP merencakan proyek yang disebut Proyek Brownfield ini mulai diluncurkan pada 2019. Nilai investasinya sebesar 191 Juta Dolar Amerika.
Kemudian setelah itu membangun kota logistik Hang Nadim. Luasnya diperkirakan mencapai 1.782 hektar dengan nilai investasi mencapai 1,3 Miliar Dolar Amerika.
Untuk proyek jangka pendek tahap dua, BP akan berfokus pada sektor pariwisata. BP akan mengembangkan Kawasan Agrowisata Marina dengan luas 116 hektar. Nantinya akan diisi oleh wisata agrikultural, kemudian perikanan dan juga rekreasi serta eksibisi.
Berikutnya adalah pengembangan Kawasan Tanjungriau Fisherism dengan luas mencapai 3,93 hektar terdiri dari 2,23 hektar lahan di laut dan 1,7 hektar lahan di darat.
Tanjungriau Fisherism ini direncanakan menjadi pusat atraksi snorkeling dan pusat dari kuliner makanan laut. Dan terakhir mengembangkan Camp Vietnam di Galang.
Luas Camp Vietnam mencapai 80 hektar. Pengembangan baru nanti akan menambahkan area rekreasi, restauran dan kebun binatang mini.
Sedangkan untuk proyek jangka pendek tahap ketiga, BP akan berfokus kepada pembenahan utilitas air. Pertama, BP akan melelang pengelolaan Dam Tembesi. Investasinya mencapai 20 juta Dolar Amerika dan proses lelangnya akan dimulai pada kuartal keempat tahun ini.
Dalam proses lelang, ada sejumlah ketentuan dari BP yang harus disetujui peminat lelang, seperti pembangunan pipa transimisi air bersih dari reservoir menuju jaringan pipa distribusi yang menghubungkannya dengan masyarakat.
Selanjutnya adalah memperbaiki sistem suplai air dari dam-dam yang ada di Batam. Proyek ini diperlukan untuk mempersiapkan Batam dalam menghadapi pengakhiran masa konsesi dengan ATB pada November 2019 nanti.
BP akan melelang proyek perbaikan sistem suplai air ini pada semester pertama 2019 dengan nilai invesasi capai 68 juta Dolar Amerika.
Dan terakhir adalah proyek masa depan. Ada tiga yang masuk kategori ini yakni pengembangan Pelabuhan Batuampar, pengembangan Light Rail Transit (LRT) dan pembangunan resort budaya patung elang di Sekupang.
Untuk Batuampar akan dimulai dari proses modernisasi alat-alatnya hingga pengembangan dermaga utara. Nilai investasinya mencapai 2 Miliar Dolar Amerika.
Selanjutnya adalah pembangunan LRT yang akan terdiri dari dua jalur. Jalur pertama dari Batamcentre menuju Tanjunguncang dan jalur kedua dari Batuampar menuju Bandara Hang Nadim. Nilai investasinya diperkirakan mencapai 600 juta Dolar Amerika.
Dan terakhir pembangunan resort budaya patung elang di Tanjungpinggir Sekupang. Lokasi ini akan menjadi pusat pariwisata karena BP akan membangun hotel, plaza, galeri seni, pusat konvensi dan lainnya. Seperti sebuah kota mandiri. Nilai investasi untuk area seluas 100 hektar ini mencapai 0,6 Miliar Dolar Amerika.(leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presdir PT Nagano Kabur, Karyawan Amankan Aset Perusahaan
Redaktur & Reporter : Budi