DPR Soroti Lambannya Kinerja BNPB

Rabu, 07 Desember 2011 – 12:37 WIB
JAKARTA - DPR RI mengkritisi lemahnya koordinasi antar lembaga dan instansi yang bertanggungjawab dalam penanggulangan bencanaPadahal, jika hal ini dilakukan, korban jiwa dan kerugian material yang lebih besar dapat dihindari.

"Baru terasa ketika bencana sudah terjadi

BACA JUGA: MK Diminta Singkirkan Orang Parpol Sebagai Penyelenggara Pemilu

Padahal, penyelenggaraan bencana tidak hanya saat bencana dan pasca bencana, tapi juga sebelum ada bencana sehingga korban jiwa dan kerugian material bisa diminimalisir,” kata Abdul Hakim, anggota Komisi V DPR RI kepada pers, Rabu (7/12).

Hampir semua provinsi di Indonesia termasuk rawan bencana alam, contohnya banjir
Karena itu, harus ada langkah untuk mengurangi risiko akibat bencana, khususnya korban jiwa dalam jumlah besar

BACA JUGA: Revisi RUU KUHP dan KUHAP Rampung

Hal ini bisa ditempuh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama daerah-daerah melalui persiapan dini dan peningkatan kewaspadaan menyusul cuaca ekstrim yang ditandai dengan intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang.

"Maka itu harus ada koordinasi yang intensif ke daerah rawan bencana
Terlebih lagi resiko bencana banjir pada puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2011 hingga Februari 2012," ujarnya.

Ditambahkannya, sesuai Pasal 13 UU Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, BNPB memiliki fungsi dalam merumuskan dan menetapan kebijakan penanggulangan bencana

BACA JUGA: Tangkap PNS Pemilik Rekening Gendut!

Juga mengkoordinasikan pelaksanaan penanggulangan bencanaTetapi, yang selama ini terjadi, koordinasi antar lembaga dan instansi yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana masih lemah.

"Amanat pasal 33 ini belum dilaksanakan secara optimal oleh BNPB dan Pemda," tegasnya.

Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis sejumlah daerah rawan banjir selama puncak musim hujan Desember 2011 hingga Februari 2012 mendatangDiperkirakan sebanyak 21 daerah di Indonesia berpotensi banjirDi antaranya Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Banten, DKI Jakarta, Papua dan Maluku.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPP Boleh Angkat Sumpah Advokat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler