Penyataan Iberamsjah ini menanggapi rencana sejumlah anggota DPR yang mengusulkan agar memboikot Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam sidang-sidang dengan DPR.
"Indonesia menganut sistem presidensialNggak ada aturan
BACA JUGA: Aspirasi Pemekaran Mirip Lomba Lari
Sri Mulyani atas nama pemerintahBACA JUGA: Dulmatin Siapkan Kader Perakit Bom
Karena kalau tidak bahas, yang rugi adalah rakyat," tegasnya kepada RMOnline (JPNN Grup), Jumat (12/3).Dia membandingkan dengan sistem parlementer
BACA JUGA: RTRW di 26 Wilayah Terganjal Hutan
Sementara itu, Anggota DPD Elnino M Husein, meskipun tidak sependapat terhadap rencana boikot anggota DPR, menyarankan Sri Mulyani mundur untuk kepentingan negara yang lebih besar.
"Kalau boikot terjadi, kita malah dirugikanTolong dua orang ini tanpa diminta mbok ya mundur sajalah untuk kepentingan bangsa ini supaya proses lain lancar," tegas Elnino M Husien saat berbicara dalam dialog 'Hubungan Pemerintah dengan Parlemen Pasca Hak Angket Century,' di Gedung DPD RI, Jakarta, Jumat (12/3).
Nino mengingatkan pembahasan RAPBN sangat memerlukan kehadiran MenkeuKarena itu, dia berharap para anggota DPR lebih dewasa.(fas/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karakter NKRI Mulai Luntur
Redaktur : Tim Redaksi