jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Sukamnta mengungkapkan keprihatinan atas perlakuan yang diterima TNI dari Kodam IX/Udayana, Ruli Hamdani, 49. Berniat membantu Ibu-ibu menyeberang jalan malah dihajar pria tegap dan kelompoknya.
“Ikut prihatin. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Memang kalau sudah bergerombol, apalagi berada dalam kelompok yang sama, ada kecenderungan terjadi mental gerombolan, packed mentality," kata Sukamta menjawab JPNN.com, Rabu (9/3).
BACA JUGA: SIMAK! Enam Fakta Menentang Rasionalisasi PNS
Politikus PKS itu menyebutkan, orang-orang berkelompok seperti itu biasanya mau menang sendiri, tidak mau diganggu dan cenderung arogan.
"Supaya tidak terulang kembali, apapun alasannya, harus diproses secara hukum dan perlu ditegakkan. Tidak ada warga yang kebal hukum, apapun alasannya," tegas anggota komisi pertahanan.
BACA JUGA: Mendagri Yakini Calon Kada dari Parpol Lebih Ideal
Saat ditanya soal dugaan bahwa pelaku dari kelompok ormas yang belakangan membuat suasana di Bali tak ramah lagi, sekretaris Fraksi PKS DPR tersebut meminta ormas menaunginya mengajarkan kedisiplinan.
"Saya mendorong supaya ada upaya pendisiplinan dan pendidikan dari ormas apalagi yang suka bertindak dalam pengamanan," pungkasnya.
BACA JUGA: Saat Lapor Polisi, Menteri Yuddy tak Tahu Identitas Peneror
Diberitakan sebelumnya, anggota TNI dari Kodam IX/Udayana, Ruli Hamdani, 49, yang berupaya membantu menyeberangkan seorang ibu-ibu untuk menyeberang jalan menjadi korban pengeroyokan pria tegap. Pengeroyokan Ruli itu sebenarnya bermula dari masalah kecil, dia berupaya membantu ibu-ibu yang sedang mendorong motor karena kehabisan bensin, Selasa (8/3) malam.
Saat itu di Jalan Pemogan, Denpasar Selatan, memang sedang ada pawai ogoh-ogoh. Ruli yang sehari-hari tinggal di Asrama Praja Rakcaka Blok D52, Pemogan, Denpasar Selatan menyempatkan diri bersama keluarganya menonton pawai ogoh-ogoh di Jalan Raya.
“Korban sedag menonton pawai ogoh-ogoh bersama keluarganya,” kata salah satu saksi mata.
Kala pawai berlangsung, tiba-tiba ada sepeda motor yang dikendarai seorang ibu-ibu terhenti. Setelah ditelisik ternyata lantaran kehabisan bensin.
Niat baik Ruli pun muncul. Dia segera mendatangi ibu-ibu itu dan berniat menyeberangkannya ke jalur sebelah. Kebetulan tak jauh dari lokasi ada pedagan bensin eceran. Masalahnya pawai ogoh-ogoh tak kunjung putus. Sambung menyambung.
“Korban sempat minta izin ke salah satu peserta pawai,” ujar sumber di lokasi kejadian.
Tapi, permintaan anggota TNI kelahiran Jombang, Jawa Timur, ini tak digubris. Yang terjadi justru perang mulut. Salah seorang peserta pawai berbadan kekar itu malah ngamuk-ngamuk dan memarahi korban.
Tak berhenti di sana, teman-temannya ikut datang dan mendorong korban. Karena terkepung, korban memilih menyerah dengan mengangkat kedua tangan. Tapi, rupanya, para pemuda itu tak peduli.
“Korban justru di pukul dari depan, samping dan belakang,” beber sumber.
Tak cukup disana. Salah seorang pelaku tiba-tiba memukul kepala korban memakai botol bir. Korban pun tumbang dengan bersimbah darah. Beruntung aksi tersebut segera dilerai warga. (fat/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Instansi Pusat dan Daerah Minta Tambahan 1,8 Juta CPNS
Redaktur : Tim Redaksi