DPRD DKI Kebelet Naik Gaji, Warga Jakarta Ramai-Ramai Dukung PSI

Jumat, 04 Desember 2020 – 15:32 WIB
Karangan bunga berisi dukungan kepada PSI agar terus mengawal proses penyusunan APBD DKI. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam mengawal pembahasan APBD DKI Jakarta 2021. Dukungan tersebut disampaikan melalui karangan bunga yang dikirim kr kantor DPP PSI di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Seperti karqngan bunga yang dikirimkan Koalisi Emak-Emak Jakarta. Dalam karangan bunganya, mereka menuliskan, 'Kalau Mau Naik Gaji Jangan Pake Uang Gue!!!'.

BACA JUGA: Wacana Kenaikan Gaji Bikin DPRD DKI Makin Tidak Dipercaya Rakyat

Kemudian ada juga karangan bunga dari Wajib Pajak Korban Covid. Mereka menuliskan pesan, 'Anggaran Untuk Rakyat. PSI Tolong Awasi!'. Ada juga dari Kelompok Milenial Ogah Apatis. Mereka menuliskan pesan, 'Maju Terus PSI, Rakyat 100% Di Belakangmu'.

Sebelumnya, DPW PSI Jakarta mengkritisi anggaran Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) DPRD DKI Tahun 2021 yang melonjak naik. Dalam Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang disepakati, usulan RKT anggota DPRD DKI tahun 2021 mencapai Rp888 miliar. Artinya, tiap anggota mendapatkan Rp8,3 miliar dalam setahun.

BACA JUGA: Anies Membahayakan Masyarakat, DPRD Didesak Dukung Usulan PSI

Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar, berharap mata anggaran itu pada akhirnya dicoret. Dia membandingkan keinginan anggota DPRD DKI di tengah nasib tunjangan ASN DKI yang ikut dipotong karena pandemi.

"Jangankan masyarakat pada umumnya, ASN juga mendapat pemotongan gaji 50 persen," kata Michael dalam konferensi pers daring, Kamis (3/12/).

BACA JUGA: Pendiri Teman Ahok Apresiasi Sikap PSI Tolak Kenaikan Gaji DPRD DKI

Selain itu, kenaikan tersebut menurutnya tidak pantas lantaran masyarakat Jakarta tengah dihimpit masalah ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

Michael menyatakan, ada 190 ribu warga DKI Jakarta yang terkena pemutusan hubungan kerja dan ditambah 1,7 juta warga penghasilannya dipotong perusahaan.

"Kami melihat kenaikan tersebut tidaklah pantas dan juga di tengah kesulitan ekonomi masyarakat," tegasnya.

Adapun sebelumnya, F PSI DKI menolak rancangan anggaran RKT 2021 senilai Rp888 miliar. Adanya kenaikan RKT itu membuat setiap anggota dewan mengantongi hingga Rp8,3 miliar per tahun atau Rp689 juta per bulan.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir menyatakan tunjangan penghasilan pegawai (TPP) pegawai negeri sipil (PNS) lingkungan Pemprov akan dipotong 50 persen.

Dia menyebut penyesuaian itu akibat adanya kontraksi ekonomi adanya virus Corona atau Covid-19 yang mempengaruhi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Penyesuaian terhadap APBD itu kan dari kontraksi ekonomi kan tertinggi sampai 53 persen sesuai terhadap itu," katanya saat dihubungi, Selasa (5/5).

Saat ini, kata dia, besaran penyesuaian masih dilakukan pembahasan. Rencananya penyesuaian ini akan dilakukan untuk gaji bulan Mei 2020.

Penyesuaian itu berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian APBD Tahun 2020 dalam Rangka Penanganan Covid-19 serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler