DPS Diumumkan dengan Panggil Nama Warga Satu per Satu

Jumat, 16 Agustus 2013 – 17:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik menemukan banyak hal menarik dalam kunjungannya ke warga Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (15/8).

"Banyak hal menarik. Salah satunya seperti untuk mengumumkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pemilu 2014, benar-benar berbeda dari daerah lain. Petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) melakukannya dengan berkeliling kampung dan mengabsen satu-satu warga yang ditemui," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/8).

BACA JUGA: KPU Lebak Diingatkan Jangan jadi Sumber Masalah

Berdasarkan penjelasan yang diterima dari Kepala Desa Kanekes, Djaro Dainah, langkah tersebut menurut Husni, dilakukan karena jika hanya lewat pengumuman yang dipajang di kantor kepala desa, hasilnya tidak akan efektif. Sebab warga masih banyak yang belum bisa baca tulis.

Husni tiba di gerbang Desa Kanekes yang berjarak 46 kilometer dari Rangkasbitung, sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis. Menurutnya, kunjungan dilakukan untuk memastikan kesiapan masyarakat Baduy dalam menghadapi Pemilukada Kabupaten Lebak, 31 Agustus 2013 dan Pemilu Anggota DPR dan DPRD yang akan digelar 9 April 2014.

BACA JUGA: Caleg Dilarang Pasang Baliho, Politisi Golkar Protes

Dengan ditemani sejumlah komisioner KPU Lebak, sebagai tujuan pertama Husni menyambangi kantor Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kanekes. Kemudian dilanjutkan bersilaturahmi ke rumah Kepala Desa Kanekes, Djaro Dainah.

Di sinilah informasi  banyak diterima. Maklum, bertempat di beranda rumah kepala desa yang sangat bersahabat tersebut berlangsung dialog dengan sejumlah warga, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kanekes dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Leuwidamar, ditemani air putih dan penganan yang terbuat dari gula aren.  

BACA JUGA: Tuding Sunat Honor Pantarlih, Demo di Kantor KPU Jakbar

Dialog membahas berbagai hal. Mulai dari budaya setempat, kegiatan sosialisasi pemilu dan pemilukada, pemutakhiran data pemilih, kegiatan kampanye, distribusi logistik dan partisipasi masyarakat Baduy dalam Pemilu.

Husni juga meminta penjelasan soal data pemilih di Desa Kanekes, dimana nama warga yang satu dengan yang lain persis sama atau suku kata pertamanya sama seperti kata Ambo dan Aya. Begitu juga hal-hal yang menyebabkan partisipasi masyarakat Baduy dalam pemilu dan Pemilukada yang masih rendah.

Kepala Desa Kanekes Djaro Dainah mengatakan, dalam penulisan nama warga Baduy tidak banyak yang memakai nama aslinya. Bagi laki-laki yang sudah berkeluarga dan punya anak namanya selalu diawali dengan kata Aya yang berarti ayah dan bagi perempuan diawali dengan kata Ambo yang berarti ibu.

“Misalnya Aya Karmain berarti ayah dari Karmain. Di sini sulit mengetahui nama sebenarnya karena memanggil nama itu dianggap tidak sopan,” ujarnya.

Namun Djaro Dainah memastikan meski namanya sama bukan berarti datanya ganda karena orangnya berbeda. Sebab ada beberapa orang yang memakai namanya hanya Aya dan Ambo saja tanpa disertai nama anaknya di belakang.

“Bukan hanya dalam panggilan sehari-hari, dalam kartu tanda penduduk (KTP) juga begitu,” ujarnya.

Husni menyarankan untuk memudahkan identifikasi warga meski tetap memakai nama Aya dan Ambo alangkah baiknya dilengkapi dengan nama anaknya di belakang.

Seperti yang dicontohkan Djaro Dainah untuk menyebut nama bapak Karmain ditulis dengan lengkap Aya Karmain. Sehingga suku kata kedua dari setiap nama orang akan berbeda.  
.
Djaro Dainah mengatakan dalam Pemilukada, warga Kanekes yang tercatat sebagai pemilih sebanyak 7.296 orang. Para tokoh adat, kata Djaro Dainah memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih baik dalam Pemilukada, Pemilu Anggota DPR dan DPRD maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.  

Soal partisipasi yang masih tergolong rendah, menurut Djaro Dainah bukan berarti warga Baduy tidak peduli dengan kegiatan demokrasi. Hanya saja seringkali jadwal pesta demokrasi bersamaan dengan jadwal upacara adat warga Baduy.

“Semua warga tahu kalau akan ada Pemilukada dan Pemilu Legislatif. Kami sudah jelaskan ke mereka. Tapi waktu pelaksanaan, mereka belum tentu datang ke TPS. Kalau pas hari itu ada upacara adat, mereka akan tetap prioritaskan adat,” ujarnya.

Diakhir perbincangan Djaro Dainah mendoakan Pemilukada Kabupaten Lebak dan Pemilu Anggota DPR dan DPRD yang akan digelar 9 April 2014 berjalan sukses dan tanpa masalah. Masyarakat Baduy kata Djaro Dainah akan mendukung siapapun yang akan terpilih dan duduk di pemerintahan.

“Kalau kami siapa yang menang ikut aja. Yang penting segala sesuatunya aman dan tertib,” ujarnya.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, Daftar Pemilih Hasil Perbaikan Harus Beres


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler