Dua Anggota Tim SAR Ikut Jadi Korban

Senin, 15 Desember 2014 – 03:23 WIB

jpnn.com - BANJARNEGARA - Dua orang anggota tim SAR mejadi korban saat hendak menyelamatkan korban longsor di Dusun Jeblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar.

Korban tersebut yakni Suwandi (42) warga L Purwasaba RT 1 RW 2 Mandiraja, yang saat ini dirawat di bangsal Kenanga RSUD Banjarnegara  nomor 2D.

BACA JUGA: Kantor Camat Jauh, 74 Ribu Warga Belum Urus e-KTP

Sedangkan korban lainnya bernama Tafsirun (53) yang dirawat di Bangsal Kenanga Nomor 2 E.

Berbeda dengan Tafsirun, kondisi kesehatan Suwandi belum terlalu baik. Dia juga belum ingat betul peristiwa yang membuatnya mengalami luka dan harus di jahit di bagian kepala ini.

BACA JUGA: Biaya Makan Minum Pejabat Pijay Rp 2,2 Miliar

Retno Andriyani, istri Suwandi mengaku kaget dengan peristiwa ini. "Saat itu Bapak berangkat dari rumah jam 10 malam," terangnya.  Namun dia bersyukur suami tercintanya ini kondisinya sudah stabil.

Kepada Radarmas (Grup JPNN), Tafsirun mengatakan saat itu dia numpang mobil Basarnas untuk mencapai lokasi, Jumat (12/12) malam. Namun karena mobil meluncur dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba menikung tajam, penumpang yang duduk di bak belakang terpelanting keluar.

BACA JUGA: Tak Punya BPJS, Pasien Dipulangkan Paksa, Warga Saweran

"Penumpangnya ada dua orang, yaitu saya dan Pak Suwandi. Semuanya tepelanting keluar," terangnya.

Sebelumnya sempat beredar isu kalau mobil Basarnas menabrak warga yang menonton. Namun dia membantah bahwa isu tersebut tidak benar. Namun yang sebenarnya terjadi, mobil Basarnas tersebut yang sedang melaju kencang berusaha menghindari warga yang hendak menonton proses evakuasi.

Dia menjelaskan peristiwa ini terjadi Sabtu (13/12) sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut dia, saat mobil yang melaju di jalanan menurunhendak menabrak penonton. Lalu sopir banting stir ke kiri, dan kedua penumpang di belakang terlempar ke sebelah kanan.

Dia mengatakan sopir telah meminta maaf atas peristiwa ini. Da juga memaklumi kejadian yang membuat sejumlah gigi depannya tanggal ini. "Pelatihan menjadi Tim Sar memang seperti ini. Harus bergerak cepat dan cekatan," tuturnya.

Kepala Bidang Pelayanan pad RSUD Annah Lasmanah Banjarnegara, Latifa Hesti Purwaningtyas mengatakan hingga kemarin terdapat tujuh orang yang dirawat. Enam korban kondisinya sudah mulai membaik .

Sedangkan korban yang bernama Tunut, kondisinya saat ini belum sepenuhnya sadar setelah menjalani operasi skala besar. Tunut (40) yang merupakan warga Desa/Kecamatan Karangkobar harus menjalani operasi untuk masang pen karena mengalami patah tulang pada kaki kanan di bagian paha, lutut dan tungkai kaki bagian bawah.

Setelah dioperasi pada Sabtu (13/12), sebenarnya kondisi Tunut sempat membaik. Namun pada pagi harinya (Minggu, (14/12) pagi kondisinya memburuk. Agar pengawasan lebih intensif, Tunut dipindah ke ICU agar bisa dilakukan pengawasan dan penanganan lebih intensif.

"Sampai siang ini kondisinya relatif sama dengan tadi pagi," terang Hesti. Menurut dia, meski kesadarannya belum penuh, namun masih bisa sedikit bereaksi terhadap respon.

Hesti menambahkan semua korban yang dirawat di RSUD belum bisa pulang. Sebab semuanya mengalami luka di bagian kepala, sehingga harus menjalani perawatan dan terapi mobilitas. "Belajar bergerak dulu, seperti duduk, berdiri lalu berjalan," lanjutnya. (drn/)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji PTT Rp 600 Ribu Per Bulan, Dipotong Rp 200 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler