jpnn.com - JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan peristiwa tertembaknya dua anggota Kepolisian Sektor Kesatuan Penjagaan dan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, oleh anggota Korps Pasukan Khas Tentara Nasional Indonesia.
Kapolri pun meyakinkan masalah itu sudah diatasi. Bahkan, ia memastikan tidak akan ada serangan balik. "Saya pikir tidak ada serangan balik," tegas Haiti di Markas Besar Kepolisian, Jumat (2/10).
BACA JUGA: Siapa Aktor Pembantaian Salim Kancil? Begini Cara Polisi Menelisiknya
Dia menegaskan, memang sempat ada kesalahpahaman antara anggota kepolisian di Bandara Sentani dengan anggota Paskhas TNI Angkatan Udara. Nah, kata dia, persoalannya sudah diselesaikan oleh para petinggi Polri dan TNI.
"Ini tadi pagi sudah dibicarakan dengan Pangdam dan Danlanud. Ini sudah bisa selesaikan," kata orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu.
BACA JUGA: KEREN! DPR Raih WTP Enam Kali Berturut-turut
Menurut Kapolri saat berdinas malam itu, anggota Polri memakai seragam. Namun, kata dia, karena berjaga di malam hari maka seragam dilapisi jaket.
"Bukan tidak berseragam, mereka berseragam, tapi karena mereka jaga saat malam jadi mereka itu pakai jaket," katanya.
BACA JUGA: Dibantu TNI AL, Menteri Susi Tangkap Kapal Ilegal
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Madya Dwi Badarmanto, mengatakan, kejadian itu sudah bisa diatasi dengan baik. "Sekarang situasinya sudah kondusif," tegas Dwi saat dikonfirmasi JPNN, Jumat (2/10) pagi.
Menurut Dwi, para petinggi Polri dan TNI seperti Kapolres, Kapolda Papua, Komandan Pangkalan Udara maupun Pangdam sudah bersama-sama menyelesaikan persoalan ini. "Semua sudah bisa diatasi," jelas Dwi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy: PNS Harus Netral Dalam Pilkada
Redaktur : Tim Redaksi